Foto : Massa aksi anti kudeta militer myanmar |
Corong Demokrasi,- Pendukung Aung San Suu Kyi meminta Pemerintah Amerika Serikat untuk memperketat sanksi pada militer Myanmar. Dengan begitu, dapat memaksa junta untuk membebaskan Suu Kyi dari tahanan rumah.
Selain itu, pendukung National League for Democracy (NLD) mengatakan pengetatan sanksi juga bisa membuat militer mengakui kemenangan telak mereka di pemilihan pada November lalu.
"Kami mengharapkan lebih banyak tindakan daripada ini, karena kami menderita setiap hari dan setiap malam dengan kudeta militer di Myanmar," kata salah seorang pendukung, Moe Thal, dikutip Reuters, Jumat (22/02/2021).
Dia juga menuturkan ingin melewati masa ini secepatnya, serta meminta lebih banyak hukuman dan tindakan kepada pejabat sementara yakni Presiden dan Jenderal negaranya itu.
AS sendiri memberikan sanksi pada 10 pejabat, serta mantan pejabat militer untuk bertanggung jawab atas kudeta, salah satunya yaitu Min Aung Hlaing.
Negara itu juga memasukkan tiga perusahaan permata dan giok pada daftar hitam. Seluruh perusahaan itu dituding dimiliki atau dikontrol oleh militer.
Selain AS, anggota parlemen di Uni Eropa juga berencana memberikan sanksi. Pemerintah Inggris menyatakan sedang menyiapkan langkah untuk menghukum para pemimpin kudeta.
Sejumlah masyarakat di berbagai wilayah di Myanmar terus melakukan aksi protes yang ditunjukkan untuk militer setempat. Misalnya di Yangon, ratusan dokter mengenakan scrub dengan jas putih berjalan melewati pagoda emas Shwedagon.
Selain itu di kota lain, penggemar sepak bola dengan perlengkapan lengkap dengan plakat lucu dalam rangka mencela militer. Tentara juga membubarkan protes dan menangkap sejumlah orang di Mawlamyine bagian Tenggara.
Sementara kota pesisir Dawei juga dipenuhi orang yang protes dengan memberikan pidato berapi-api. Adapula yang yang membawa simbol kebanggaan dan perlawanan nasional yakni bendera merah dengan burung merak.
Demonstran juga memenuhi ibu kota Naypyitaw. Mereka menutupi kepala dengan kain dan berpakaian seperti hantu serta menggunakan kacamata hitam di bawah sinar matahari.
Salah seorang demonstran membawa poster yang bertuliskan 'Tidak ada hantu yang menakutkan. Namun polisi Burma lebih menakutkan'.
Sebagai informasi, tadi malam pasukan keamanan melakukan penangkapan. Termasuk salah satunya seorang dokter yang ikut kampanye pengembangan sipil yang meningkat.
Peristiwa di Myanmar juga membuat Facebook turun tangan untuk memotong visibilitas konten yang dibuat militer Myanmar. Mereka dituding oleh platform tersebut menyebarkan informasi yang salah.
"Kami mengharapkan lebih banyak tindakan daripada ini, karena kami menderita setiap hari dan setiap malam dengan kudeta militer di Myanmar," kata salah seorang pendukung, Moe Thal, dikutip Reuters, Jumat (22/02/2021).
Dia juga menuturkan ingin melewati masa ini secepatnya, serta meminta lebih banyak hukuman dan tindakan kepada pejabat sementara yakni Presiden dan Jenderal negaranya itu.
AS sendiri memberikan sanksi pada 10 pejabat, serta mantan pejabat militer untuk bertanggung jawab atas kudeta, salah satunya yaitu Min Aung Hlaing.
Negara itu juga memasukkan tiga perusahaan permata dan giok pada daftar hitam. Seluruh perusahaan itu dituding dimiliki atau dikontrol oleh militer.
Selain AS, anggota parlemen di Uni Eropa juga berencana memberikan sanksi. Pemerintah Inggris menyatakan sedang menyiapkan langkah untuk menghukum para pemimpin kudeta.
Sejumlah masyarakat di berbagai wilayah di Myanmar terus melakukan aksi protes yang ditunjukkan untuk militer setempat. Misalnya di Yangon, ratusan dokter mengenakan scrub dengan jas putih berjalan melewati pagoda emas Shwedagon.
Selain itu di kota lain, penggemar sepak bola dengan perlengkapan lengkap dengan plakat lucu dalam rangka mencela militer. Tentara juga membubarkan protes dan menangkap sejumlah orang di Mawlamyine bagian Tenggara.
Sementara kota pesisir Dawei juga dipenuhi orang yang protes dengan memberikan pidato berapi-api. Adapula yang yang membawa simbol kebanggaan dan perlawanan nasional yakni bendera merah dengan burung merak.
Demonstran juga memenuhi ibu kota Naypyitaw. Mereka menutupi kepala dengan kain dan berpakaian seperti hantu serta menggunakan kacamata hitam di bawah sinar matahari.
Salah seorang demonstran membawa poster yang bertuliskan 'Tidak ada hantu yang menakutkan. Namun polisi Burma lebih menakutkan'.
Sebagai informasi, tadi malam pasukan keamanan melakukan penangkapan. Termasuk salah satunya seorang dokter yang ikut kampanye pengembangan sipil yang meningkat.
Peristiwa di Myanmar juga membuat Facebook turun tangan untuk memotong visibilitas konten yang dibuat militer Myanmar. Mereka dituding oleh platform tersebut menyebarkan informasi yang salah.
*(don)