Foto : Dialog Bazar GRD-KS UIN |
Makassar, Corong Demokrasi,-Gerakan Revolusi Demokratik Komite Sektor Uin Alauddin Makassar (GRD-KS UINAM), menggelar bazar dialog dengan tema "perjuangan kaum buruh ditengah cengkraman oligarki" di salah satu warkop di jalan Boulevard, Kota Makassar. Rabu, (10/2/2021).
Turut hadir dalam dialog tersebut selaku narasumber, Muh. Ikra, Ketua Eksekutif Wilayah Liga Mahasiswa Nasional untuk Demokrasi Sulawesi Selatan (EW LMND Sulsel), Andi Sunrah Djaya, S.SOS, Mediator Disnaker Kota Makassar, Noval, Federasi Perjuangan Buruh Nasional (FPBN), Tono Laode, Pergerakan Pelaut Indonesia (PPI), Sutriyono, SH, Serikat Pekerja Nasional Sulawesi Selatan (SPN Sulsel), Juz An Abdul Rachman, Sekertaris Jendral Komite Pusat Gerakan Revolusi Demokratik (KP-GRD), Ancik Yunarto, Sekertaris Jendral Gerakan Revolusi Demokratik Komite Sektor Yaspim (GRD-KS YASPIM), dan dipandu oleh, Syachrul Mubarak, selaku Sekertaris Jendral Gerakan Revolusi Demokratik Komite Sektor Uin Aluddin Makassar (GRD-KS UINAM), sebagai moderator pada kegiatan dialog tersebut.
Beberapa organisasi mahasiswa dan pemuda serta serikat buruh yang turut hadir dalam kegiatan dialog bazar tersebut, yakni, LMND, SPN, PPI, HIPMA BONEHAU, AMMAB Makassar, PMKRI, GMNI, KAM, GRD-KS YASPIM, PRP, KSBSI, FSPMI, dan beberapa aktivis mahasiswa lintas kampus lainnya.
Ketua GRD-KS UIN, Zhein, saat ditemui di lokasi menyampaikan, "kegiatan bazar dialog ini bertujuan untuk menyatukan semua gerakan buruh dan mahasiswa yang ada di kota makassar dalam rangka menyambut may day nanti. Di sisi lain kita juga diperhadapkan dengan maraknya kasus phk, outsourcing serta kriminalisasi yang dilakukan oleh pihak perusahaan yang disokong dengan berbagai macam kebijakan pemerintah yang kian merenggut hak-hak dari para pekerja yang perlu dikawal," pungkasnya.
"Praktik oligarki dalam tubuh pemerintahan saat ini kian nampak dan ini memancing geram perjuangan seluruh elemen pekerja, serikat buruh serta mahasiswa untuk kemudian bersatu dalam garis yang sama untuk melawan segala bentuk penindasan yang dilakukan oleh imperialis dalam tubuh birokrasi pemerintahan," tegasnya.
Kegiatan dialog tersebut ditutup dengan pemberian cendramata kepada ketujuh narasumber.
Lanjut Zhein, "lewat kegiatan dialog ini kami berharap bisa menyatukan semua serikat buruh dan mahasiswa yang ada di kota makassar," tutupnya.
*(don)