Foto : Pesawat Sriwijaya Air |
Kepala Satpol PP Pulau Pari Maslawi mengatakan anggotanya yang ikut mencari keberadaan pesawat menemukan sejumlah barang yang diduga bagian dari pesawat tersebut.
"Informasi yang saya dapat dari anggota, sepihan kabel halus, rambut, sobekan levis, minyak yang menyembur dari laut ke permukaan," kata Maslawi saat dihubungi dikutip dari CNNIndonesia.com melalui sambungan telepon.
"Makanya titik lokasinya diketahui di situ karena ada semburan minyak, ada reruntuhannya juga," ujarnya.
Dia menduga lokasi itu jadi titik jatuhnya pesawat. Menurutnya, jarak tempuh dari Tanjung Kait ke titik tersebut sekitar 30 menit menggunakan perahu nelayan.
Dia memperkirakan kedalaman laut di titik itu antara 15-20 meter.
Kementerian Perhubungan telah mengonfirmasi pesawat Sriwijaya Air SJY 182 rute Jakarta-Pontianak hilang kontak pada pukul 14.40 WIB, Sabtu (9/1/2021).
Dia menduga lokasi itu jadi titik jatuhnya pesawat. Menurutnya, jarak tempuh dari Tanjung Kait ke titik tersebut sekitar 30 menit menggunakan perahu nelayan.
Dia memperkirakan kedalaman laut di titik itu antara 15-20 meter.
Kementerian Perhubungan telah mengonfirmasi pesawat Sriwijaya Air SJY 182 rute Jakarta-Pontianak hilang kontak pada pukul 14.40 WIB, Sabtu (9/1/2021).
Saat ini Kemenhub masih melakukan investigasi.
"Telah terjadi lost contact pesawat udara Sriwijaya rute Jakarta-Pontianak dengan call sign SJY 182. Terakhir terjadi kontak pada pukul 14.40 WIB," kata Juru Bicara Kemenhub Adita Irawati kepada CNNIndonesia.com.
"Telah terjadi lost contact pesawat udara Sriwijaya rute Jakarta-Pontianak dengan call sign SJY 182. Terakhir terjadi kontak pada pukul 14.40 WIB," kata Juru Bicara Kemenhub Adita Irawati kepada CNNIndonesia.com.
Penyelidikan pesawat hilang kontak itu dilakukan bersama Badan SAR Nasional dan Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT).
*(don)