Foto : Gempa di kroasia |
Corong Demokrasi,- Gempa bumi berkekuatan 6,3 skala richter kembali mengguncang Kroasia, pada Selasa (29/12/2020). Seorang gadis remaja berusia 12 tahun dilaporkan tewas dan puluhan orang luka-luka dalam peristiwa ini.
The European Mediterranean Seismological Center mencatat gempa bumi tersebut terjadi sekitar 46 kilometer tenggara ibu kota Kroasia, Zagreb. Sehari sebelumnya, lokasi yang sama juga diguncang gempa yang berkekuatan magnitudo 5,3.
"Kota kami benar-benar hancur. Anak-anak tewas," ujar Walikota Petrinja Darinko Dumbovic dalam pernyataannya kepada stasiun TV lokal HRT TV, seperti dilansir dari Associated Press.
Kerusakan paling parah terjadi di Kota Petrinja yang berpenduduk 20 ribu jiwa. Saat ini, jaringan listrik di kota itu tersebut mati akibat gempa.
Dumbovic menggambarkan kerusakan yang menimpa kota tersebut luluh lantak seperti terkena serangan bom nuklir di Kota Hiroshima, Jepang.
"Kota kami benar-benar hancur. Anak-anak tewas," ujar Walikota Petrinja Darinko Dumbovic dalam pernyataannya kepada stasiun TV lokal HRT TV, seperti dilansir dari Associated Press.
Kerusakan paling parah terjadi di Kota Petrinja yang berpenduduk 20 ribu jiwa. Saat ini, jaringan listrik di kota itu tersebut mati akibat gempa.
Dumbovic menggambarkan kerusakan yang menimpa kota tersebut luluh lantak seperti terkena serangan bom nuklir di Kota Hiroshima, Jepang.
Usai gempa Perdana Menteri Kroasia Andrej Plenkovic dan anggota kabinet pemerintahan lain langsung menuju ke lokasi kejadian.
"Sebagian besar pusat Petrinja berada di zona merah, artinya mayoritas bangunan tidak bisa digunakan lagi," ujar Plencovic.
Plencovic juga menyebut tentara telah menyiapkan 500 tempat tinggal untuk menampung warga yang terkena gempa. Sebagian warga juga diarahkan untuk mengungsi di hotel terdekat.
"Tidak ada yang harus berada di luar dalam kedinginan malam ini," ujarnya.
Gempa tersebut membuat warga panik dan berlarian mencari tempat untuk berlindung. Tim penyelamat diturunkan untuk menyisir puing-puing bangunan.
Menteri Kesehatan Kroasia Vili Beros mengatakan pasien covid-19 dan lainnya dari rumah sakit jiwa lokal akan dipindahkan ke kota lain untuk memberikan tempat bagi pengungsian korban gempa.
"Saya takut, saya tidak bisa menghubungi siapapun di rumah karena jaringan telepon putus," ujar seorang wanita di Petrinja kepada stasiun TV N1.
"Sebagian besar pusat Petrinja berada di zona merah, artinya mayoritas bangunan tidak bisa digunakan lagi," ujar Plencovic.
Plencovic juga menyebut tentara telah menyiapkan 500 tempat tinggal untuk menampung warga yang terkena gempa. Sebagian warga juga diarahkan untuk mengungsi di hotel terdekat.
"Tidak ada yang harus berada di luar dalam kedinginan malam ini," ujarnya.
Gempa tersebut membuat warga panik dan berlarian mencari tempat untuk berlindung. Tim penyelamat diturunkan untuk menyisir puing-puing bangunan.
Menteri Kesehatan Kroasia Vili Beros mengatakan pasien covid-19 dan lainnya dari rumah sakit jiwa lokal akan dipindahkan ke kota lain untuk memberikan tempat bagi pengungsian korban gempa.
"Saya takut, saya tidak bisa menghubungi siapapun di rumah karena jaringan telepon putus," ujar seorang wanita di Petrinja kepada stasiun TV N1.
*(don)