Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita


Viral Komodo Halangi Truk, Ternyata Perputaran Uang Disana Ratusan Milliar

October 29, 2020 Last Updated 2020-10-28T16:25:16Z

Sumber foto : inet.detik.com 

Jakarta, Corong Demokrasi,- 
Pengembangan wisata eksklusif di Pulau Komodo mendapat reaksi beragam oleh masyarakat saat foto truk dan komodo yang sempat viral.

Objek wisata yang menjadi Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) Super Prioritas Labuan Bajo ini juga menarik perhatian investor untuk berinvestasi.

Berapa besar potensi perputaran di kawasan ini hingga menarik investor masuk?

"Data 2013 dari PNBP (Penerimaan Negara Bukan Pajak) Taman Nasional Komodo Rp 4,4 miliar mampu menggerakkan ekonomi Kabupaten Manggarai Barat Rp 270 miliar. Yang dapat share paling besar hampir 76% adalah operator kapal, operator wisata. Sedangkan hotel, restoran, souvenir 22%. PNBP cuma 2%. Retribusi daerah Manggarai barat 0,45%," kata Direktur Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KASDAE KLHK), Wiratno Rabu (28/10) dalam media briefing penataan sarpras TNK secara online.

Semakin hari, pengunjung yang datang ke Pulau Komodo semakin banyak. Objek wisata ini kian dikenal masyarakat berkat berkembang pesatnya media sosial. Alhasil, jumlah pengunjung pun terus meningkat, bahkan berada di kisaran 123 ribu hingga 150 ribu kunjungan wisatawan per tahun.

"2016 PNBP yang diperoleh TNK Rp 22,8 miliar menggerakkan ekonomi hampir setengah triliun yakni Rp 458,4 miliar. Yang dapat share besar 51% operator wisata kapal, operator wisata dan kapal punya kepentingan besar. Hotel dan restoran 43%, maklum makin banyak hotel bintang 5 di Labuan Bajo. Mereka dapat manfaat. Sedangkan retribusi daerah kecil," lanjutnya.

Karena itu, rencana pembangunan diklaim bakal meningkatkan pendapatan. Apalagi, tiket masuk ke objek wisata ini akan dinaikkan untuk wisatawan mancanegara.

"PNBP masuk kas negara ke Jakarta. (Harga) Rp 150 ribu yang mancanegara itu sangat murah karena kalau pakai yard bisa puluhan juta untuk keliling, snorkling, diving melihat komodo muter lagi seluruh Taman Nasional," paparnya.

Ia memperkirakan bahwa setiap Rp 1 yang keluar, maka mampu membangkitkan 60 kali lipat ekonomi daerah. Namun, saat ini pariwisata yang paling terkena dampak pandemi Covid-19.

"Saat covid pengunjung dikit. Pulau Rinca saya dapat laporan dari kepala Balai 10-15 orang pengunjung. Sekitar 150 per bulan padahal era normal pengunjung ratusan dalam satu hari," sebut Wiratno.

*(red)


×
Berita Terbaru Update