Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita


Polisi Dan Mahasiswa di Kendari Bentrok, 1 Orang Dihajar Massa

September 27, 2020 Last Updated 2020-09-26T16:52:50Z

Foto : Istimewa

Kendari, Corong Demokrasi,- 
Bentrokan terjadi antara massa aksi dengan aparat kepolisian di depan Mapolda Sulawesi Tenggara, Kendari, Sabtu (26/09/2020).

Bentrok tersebut bermula karena massa kecewa karena tidak ditemui oleh petinggi Polda Sultra terkait kasus meninggalnya dua mahasiswa Universitas Halu Oleo (UHO) Kendari pada 26 September 2019 lalu.

Ratusan orang dari berbagai kampus dan organisasi menggelar demonstrasi di depan Mapolda Sultra mendesak pertanggungjawaban polisi atas kasus meninggalnya Randi (21) dan Muh. Yusuf Kardawi (19).

Demonstrasi awalnya berlangsung damai dan memanas setelah polisi mengerahkan helikopter untuk membubarkan massa.

Helikopter milik Polda Sultra itu terbang rendah di atas kerumunan massa yang memicu amarah demonstran. Meski sempat tenang, bentrokan tidak terelakan.

Mahasiswa melempari polisi dengan batu dan kayu, lalu dibalas oleh aparat menggunakan meriam air atau water canon dan tembakan gas air mata.

Akibatnya, massa mundur dari depan Mapolda Sultra menuju bundaran Kantor Gubernur Sultra.

Berdasarkan informasi, seorang anggota intelijen tersebut mengalami luka-luka dan sempat diamankan sejumlah massa aksi lalu dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Kendari.

Dalam bentrokan ini juga, Polisi terlihat mengamankan sejumlah massa aksi yang dianggap sebagai pelaku keributan. Beberapa massa aksi yang diamankan terekam mengalami luka-luka di kepala.

Ratusan polisi berjaga sepanjang jalan menuju Polda Sultra. Sementara mahasiswa memblokade jalan dan sesekali melempar batu dan kayu ke arah aparat. 

Sebelumnya, salah satu orator menyebut Kapolda Sultra Irjen Pol Yan Sultra harus ikut bertanggung jawab atas kasus berdarah September Berdarah. Sebab, dia dinilai sebagai penanggung jawab pengamanan pada 26 September 2019 lalu.

"Kapolda harus bertanggung jawab atas meninggalnya dua sahabat kami," ujar salah satu orator.

Mereka juga menilai Kepolisian tidak serius mengungkap pelaku pembunuh Randi dan Yusuf meskipun perkara meninggalnya Randi telah dibawa di persidangan.

*(ari)


×
Berita Terbaru Update