Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita


Perang Armenia-Azerbaijan Tewaskan 16 Tentara 2 Warga Sipil

September 28, 2020 Last Updated 2020-09-28T10:01:36Z

Foto : Ist

Jakarta, Corong Demokrasi,- 
Perang antara pasukan Armenia dengan Azerbaijan meletus pada Senin (28/09/2020) dini hari di wilayah sengketa Nagorno-Karabakh. 

Setidaknya 16 tentara dan dua warga sipil tewas, sementara ratusan lainnya luka-luka.

Melansir dari Associated Press, belum jelas motif yang memicu pertempuran, namun disebut sebagai bentrokan terbesar yang pernah terjadi sejak 2016.

Berdasarkan catatan otoritas Nagorno-Karabakh, penembakan tepatnya terjadi di ibu kota wilayah Stepanakert dan kota Martakert dan Martuni.

Juru bicara Kementerian Pertahanan Armenia Artsrun Hovhannisyan mengatakan penembakan juga menghantam wilayah Armenia dekat kota Vardenis. 

Sementara itu, Presiden Azerbaijan, Ilham Aliyev saat ini telah memberlakukan darurat militer dan jam malam di beberapa wilayah negaranya.

Dalam sebuah pidato yang disiarkan televisi lokal, Ilham menyatakan ada kerugian yang diderita akibat serangan yang dilakukan pasukan Armenia.

"Ada kerugian di antara pasukan Azerbaijan dan penduduk sipil akibat pemboman Armenia. Banyak unit peralatan militer musuh telah dihancurkan," ucapnya.

Menteri Luar Negeri Rusia saat ini dilaporkan tengah melakukan kontak intensif dengan kedua pihak. Ia berupaya untuk membujuk keduanya menstabilkan situasi.

Senada, Perdana Menteri Albania Edi Rama selaku ketua Organisasi untuk Keamanan dan Kerjasama di Eropa, meminta kedua pihak untuk menghentikan pertempuran.

Menteri Luar Negeri Iran Javad Zarif yang negaranya berbatasan langsung dengan Azerbaijan dan Armenia menyerukan agar permusuhan antara kedua negara segera diakhiri dan mendesak dialog perdamaian.

"Kami menyerukan diakhiri segera permusuhan dan mendesak dialog untuk menyelesaikan perbedaan. Tetangga kami adalah prioritas kami dan kami siap memberikan layanan yang baik untuk memungkinkan pembicaraan," pungkasnya.

Juru Bicara pribadi Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres, Stephane Dujarric pun menyerukan hal yang sama.

"Menyerukan kepada pihak-pihak lain untuk segera menghentikan pertempuran, mengurangi ketegangan dan kembali ke perundingan yang berarti tanpa penundaan," kata Stephane.

Wakil Menteri Luar Negeri AS, Stephen Biegun disebut akan memanggil menteri luar negeri Armenia dan Azerbaijan.

Juru Bicara Departemen Luar Negeri AS mengungkapkan pemanggilan itu dilakukan untuk mendesak kedua negara segera melakukan negosiasi damai.

Sebagai informasi Nagorno-Karabakh adalah wilayah yang berada dalam Azerbaijan, namun memisahkan diri dan dijalankan pemerintahannya dijalankan oleh etnis Armenia.

Sebagian besar pegunungan Nagorno-Karabakh, wilayah sekitar 4.400 kilometer persegi terletak 50 kilometer dari perbatasan Armenia. Tentara lokal wilayah tersebut didukung oleh Armenia dan telah menduduki beberapa wilayah Azerbaijan.

*(ari)


×
Berita Terbaru Update