×

Iklan

Iklan

Indeks Berita


Mandiri Kucurkan Kredit PEN Rp 35,61 T Dengan Bekal Rp 10 T

September 17, 2020 Last Updated 2020-09-17T13:04:18Z

Foto : Bank Mandiri / Istimewa

Jakarta, Corong Demokrasi,- 
PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) telah menyalurkan dana dari penempatan deposito pemerintah mencapai Rp 35,614 triliun kepada 98.271 debitur. Mayoritas penerima kredit ini adalah debitur UMKM dengan jumlah mencapai lebih dari 98 ribu debitur dengan kredit yang disalurkan sebesar Rp15,785 triliun.

Plt. Direktur Utama Bank Mandiri Hery Gunardi mengatakan nilai tersebut berhasil dicapai perusahaan hingga 14 September 2020 dengan target untuk me-leverage dana senilai Rp 10 triliun dari pemerintah menjadi 3x lipat.

"Kami bersyukur dapat mendukung pemerintah untuk memulihkan ekonomi nasional dengan menyalurkan dana PEN lebih dari 3 kali target leverage yang diharapkan. Kami terus berkomitmen untuk meningkatkan penyaluran kredit guna mendorong pergerakan perekonomian Indonesia dengan menguatkan juga segmen UMKM," kata Hery dalam siaran persnya, Kamis (17/9/2020).

Kredit ini paling banyak disalurkan kepada sektor pendukung seperti industri Pertanian, FMCG (Fast Moving Consumer Goods), Jasa, Perdagangan dan sektor lainnya yang terdampak Covid-19, termasuk sektor padat karya agar tidak terjadi PHK.

"Penyerapan permodalan untuk UMKM harus dipercepat guna mengakselerasi pemulihan ekonomi nasional seperti saat ini. Salah satu terobosan yang dilakukan oleh Bank Mandiri adalah mempermudah dan memperluas akses permodalan bagi pelaku UMKM," lanjutnya.

Dalam pengajuan kredit ini, debitur segmen mikro produktif tak perlu membuang banyak waktu sebab dengan platform yang dimiliki Mandiri hanya membutuhkan waktu 15 menit sejak pengajuan.

Selain menyalurkan kredit, bank ini juga memberikan pendampingan dan membuka kesempatan diskusi untuk pengembangan usaha debitur. Fasilitas ini dilengkapi dengan adanya financial advisor serta pelatihan untuk debitur.

Fungsi konsultasi yang diberikan UKM Center juga meliputi business matchmaking, yang akan mempertemukan nasabah pelaku UKM dengan pengusaha sejenis maupun potential buyer, serta membantu pelaku UKM melakukan promosi dan penjualan secara online melalui kerjasama dengan platform-platform, e-commerce dan sosial media.

"Kami berharap langkah ini mampu memperkuat peran UKM sebagai salah satu pilar ekonomi Indonesia," tandasnya.

*(red)


×
Berita Terbaru Update