Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita


Loh ? Kabid Kesehatan Satgas Covid-19 Mengundurkan Diri

September 25, 2020 Last Updated 2020-09-25T08:31:16Z

Foto : Akmal Taher (Dok. Merdeka.com)

Jakarta, Corong Demokrasi,- 
Kepala Bidang Kesehatan Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Akmal Taher mengundurkan diri dari jabatannya.

Kepada awak media, Akmal mengatakan, akan kembali pada rutinitasnya mengajar di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI).

"Benar (mengundurkan diri), selanjutnya akan tetap mengajar di FKUI," katanya saat dihubungi melalui telepon, Jumat (25/9).

Akmal mengatakan, surat pengunduran dirinya telah diberikan secara resmi kepada Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Doni Monardo pada Kamis (24/9/2020) malam.

"Sudah resmi, surat sudah diberikan kepada Pak Doni kemarin malam," katanya.

Dari data di situs resmi covid19.go.id, Akmal telah membantu tim satgas sejak awal pandemi. Pada awal April, Akmal merupakan Ketua Tim Uji Klinik Alat Kesehatan, Direktorat Jenderal Farmasi, Kementerian Kesehatan.

Akmal merupakan spesialis urologi dan perintis ilmu uro-andrologi modern. Ia menamatkan pendidikan dokter umum di FKUI pada 1980 dan melanjutkan pendidikan spesialis urologi di UI.

Akmal mendapatkan gelar Doctor of Philosopy atau Ph.D setelah mengikuti penelitian di Hannover Medical School and Institute for Peptide Research, Jerman (1990-1992).

Ia pernah menjabat sebagai Direktur Utama RS Cipto Mangunkusumo. Kemudian menjadi Direktur Jenderal Pelayanan Kesehatan (Yankes) Kemenkes pada 2014. Kemudian pensiun dan sempat menjadi staf khusus Menteri Kesehatan Nila Moeloek.

Saat ini ia menjadi guru besar FKUI dan aktif dalam kegiatan mengajar di fakultas kedokteran

Kasus positif Covid-19 di Indonesia terus melonjak. Berdasarkan data 24 September 2020, jumlahnya mencapai 262.022 orang.

Ikatan Dokter Indonesia (IDI) sebelumnya telah mengungkapkan kekhawatiran bahwa Indonesiab belum mencapai puncak pandemi covid-19 gelombang pertama.

Indonesia diprediksi akan menjadi episentrum covid-19 di dunia jika tak ada perubahan. Prediksi ini sendiri telah disinggung sejak jumlah kasus positif di Indonesia telah menyalip China pertengahan Juli lalu.

*(red)


×
Berita Terbaru Update