Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita


Ini Kata Dirjen P2P Soal 252 Pegawainya yang Terpapar Covid-19

September 21, 2020 Last Updated 2020-09-21T13:59:51Z

Foto : Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Kementerian Kesehatan RI, dr. Achmad Yurianto

Jakarta, Corong Demokrasi,- 
Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Kementerian Kesehatan RI, dr. Achmad Yurianto mengatakan pegawai Kemenkes yang positif COVID-19 tanpa gejala saat ini sebagian besar sudah sembuh.

"Sekarang yang masih kita suruh isolasi secara mandiri mungkin tak sampai 10 orang. Selebihnya sudah sembuh dan sudah bekerja lagi," katanya mengutip keterangan resmi kementerian di Jakarta, senin (21/9/2020).

Dia mengatakan, penularan COVID-19 yang terjadi pada pegawai Kemenkes bisa saja terjadi di luar kantor. Kantor Kemenkes berlokasi di Kuningan, di mana sebagian besar pegawainya diperbantukan di luar kantor, seperti Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) baik di Bandara Soekarno Hatta maupun di Bandara Halim Perdana Kusuma. Ada juga pegawai Kemenkes yang diperbantukan di RS Darurat Wisma Atlet menerima ribuan orang setiap hari untuk melakukan kontak tracing.

Berdasarkan data dari Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, Kementerian Kesehatan merupakan klaster Covid-19 terbesar yang berasal dari kementerian dan lembaga negara. Sebanyak 252 pegawai Kemenkes diketahui positif Covid-19.

Menurutnya, mereka inilah yang kemudian terpapar. Dia juga mengatakan, SOP sudah dijalankan dengan baik tapi risiko pekerjaan luar biasa. Ada juga pegawai Kemenkes yang bekerja di laboratorium yang mana tidak bersinggungan dengan pasien secara langsung, melainkan langsung dengan virus.

"Ini adalah penyakit menular yang faktor pembawa penyakitnya adalah orang. Gambaran akhir-akhir ini sudah semakin terlihat bahwa kasus-kasus yang terkonfirmasi positif dari pemeriksaan swab itu sebagian besar bahkan ada yang memperkirakan 80% tanpa gejala. Ini lah yang jadi problem, karena mereka tidak sakit," ucapnya.

Dia menambahkan, penularan COVID-19 tidak terjadi di kantor tapi terjadi di banyak tempat. Petugas Laboratorium yang harus memeriksa spesimen lebih dari 1.000 setiap harinya, memiliki risiko tertular, hal ini menjadi bagian dari risiko yang sudah diprediksi.

"Ini adalah risiko yang kita tanggung. Ini bukan tertular di kantor Kemenkes, di kantor Kementerian orangnya tinggal sedikit karena berada di pos-pos terdepan melaksanakan penanganan COVID-19," jelas dr. Yuri.

Adapun Kemenkes menerapkan SOP yang sangat ketat, yaitu bagi pegawai yang boleh ditugaskan adalah mereka yang tidak memiliki komorbid. Sementara SOP di kantor Kemenkes diharuskan penyemprotan disinfektan tiga kali dalam seminggu mencakup seluruh ruangan yang ada di kantor Kemenkes.

Tak hanya kantor, semua pegawai setelah melakukan tugas bergantian harus diswab, termasuk menteri kesehatan setelah melakukan kunjungan kerja ke daerah-daerah.

"Dengan swab yang banyak kita bisa temukan semua orang positif COVID-19 karena memang tujuan kami melakukan proteksi pada pegawai supaya mereka bisa terjaga betul kondisi fisiknya dan kinerja ya bisa maksimal," ucapnya.

Dia menambahkan pegawai Kemenkes banyak yang bertempat tinggal di Jabodetabek, yang setiap hari berangkat dari rumahnya dengan menggunakan berbagai moda transportasi sehingga risiko penularan bisa terjadi. Bahkan dia menyebut bahwa sekarang tidak ada lagi disebutkan klaster perkantoran, tapi klaster Jabodetabek.

"Kontak tracing yang kita lakukan terhadap semua pegawai Kemenkes yang positif COVID-19 itu penularannya tidak terjadi di kantor. Sekarang ini tidak bisa lagi disebutkan klaster kantor, ini sudah klaster Jabodetabek," pungkasnya.

*(red)


×
Berita Terbaru Update