×

Iklan

Iklan

Indeks Berita


Indonesia Tak Punya Stok BBM Nasional, Ini Faktanya

September 19, 2020 Last Updated 2020-09-19T12:15:17Z

Foto : Ilustrasi SPBU

Jakarta, Corong Demokrasi,- 
Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) mengatakan hingga saat ini Indonesia belum memiliki cadangan bahan bakar minyak (BBM) nasional, padahal sudah direncanakan sejak 17 tahun lalu.

Sedangkan cadangan BBM yang ada saat ini hanyalah cadangan operasional yang dimiliki badan usaha niaga BBM seperti milik PT Pertamina (Persero), Shell Indonesia, Total Oil Indonesia, PT AKR Corporindo Tbk (AKRA), dan lainnya.

Hal tersebut diungkapkan Kepala BPH Migas M. Fanshurullah Asa saat Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi VII DPR RI, Selasa (15/09/2020).

Ifan, sapaan akrabya, mengatakan beberapa tahun lalu rencana cadangan BBM nasional sempat diusulkan kembali dan ditargetkan bisa dicadangkan untuk periode 30 hari. Namun sampai saat ini hal itu pun belum terealisasi. Untuk itu, dia pun memberikan masukan agar perlu adanya Keputusan Menteri untuk mengatur perihal cadangan BBM nasional ini, sehingga rencana ini bisa segera terwujud.

Kondisi di Indonesia ini sangat berbeda dengan standar di Eropa yang menurutnya sudah memiliki cadangan BBM untuk tiga bulan atau 90 hari.

Bila cadangan BBM nasional jelas-jelas tidak ada, lantas bagaimana dengan cadangan operasional BBM yang dimiliki badan usaha selama ini? Apakah angkanya bisa menyamai cadangan BBM nasional di Eropa tersebut?

Komite BPH Migas Jugi Prajogio mengatakan cadangan operasional BBM yang dimiliki badan usaha niaga BBM selama ini beragam. Namun menurutnya masih ada badan usaha yang hanya menyediakan cadangan BBM di bawah tujuh hari. Hal ini dihitung saat kondisi normal, sebelum terjadinya pandemi Covid-19.

"Sangat bervariasi (cadangan operasional BBM), ada yang kurang dari tujuh hari dan ada juga yang lebih dari 14 hari. Itu kondisi normal ya, bukan dalam pandemi Covid-19," jelasnya pada Jumat (18/09/2020).

Data stok operasional BBM badan usaha niaga tersebut rata-rata memang masih jauh di bawah stok BBM yang dimiliki PT Pertamina (Persero) selaku Badan Usaha Milik Negara (BUMN) sektor minyak dan gas bumi.

Tahun lalu sebelum adanya pandemi Covid-19, Pertamina sempat mengungkapkan bahwa stok BBM perseroan rata-rata berkisar selama 21 hari, seperti stok bensin merek Premium bisa untuk 21 hari, Pertamax 22 hari, LPG 17 hari, dan avtur bisa untuk 46 hari.

Namun, saat awal Covid-19 terjadi, pada pertengahan April 2020 Pertamina mengungkapkan stok BBM saat itu melonjak, mencapai sekitar 30-an hari untuk bensin dan bahkan lebih dari 90 hari untuk avtur.

Secara rinci stok Premium pada awal April bisa tersedia untuk 35 hari (1,48 juta kl), Pertamax 41 hari (1,2 juta kl), Solar 33 hari (2,05 juta kl), Avtur 91 hari (514.788 kl), Pertamina Dex 77 hari (78.631 kl), dan LPG 16 hari (347.779 kl).

*(red)


×
Berita Terbaru Update