Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita


Cawalkot Depok Mengaku Dilecehkan Oleh Rivalnya

September 11, 2020 Last Updated 2020-09-11T06:00:34Z

Jakarta, Corong Demokrasi,- Bakal Calon Walikota Depok yang diusung PDI Perjuangan, Afifah Alia menyebarkan pengakuan terkait dugaan pelecehan seksual yang ia terima dari pasangan calon (paslon) lawannya Imam Budihartoni alias IBH yang diusung PKS.

Afifah dan Imam merupakan lawan di Pilwalkot Depok yang akan digelar 9 Desember nanti. Afifah yang diusung PDIP berpasangan dengan Pradi Supriyatna. Sedangkan Imam berpasangan dengan Walikota Depok, Mohammad Idris.

Dalam rilisnya, Afifah mengaku merasa terlecehkan dengan lontaran IBH kepadanya dengan berkata, "sekamar sama saya saja, bu Afifah", ucapan IBH itu, kata Afifah, terjadi saat keduanya menjalani pemeriksaan kesehatan sebagai syarat pencalonan Pemilihan Walikota Depok 8 September lalu, di Rumah Sakit Hasan Sadikin, Bandung.

"Saat itu saya merasa geram, saya sangat marah, namun saya memilih diam. Saya sedang mempersiapkan diri untuk pemeriksaan kesehatan yang berlangsung selama dua hari," kata Afifah dalam keterangannya, Kamis (10/09/2020).

Afifah menuturkan kejadian itu bermula saat keduanya bersama paslon lain menjalani pemeriksaan kesehatan selama dua hari di Bandung. Peristiwa itu terjadi di hari pertama, kala keduanya mendapat pembagian kamar menginap untuk bakal calon kepala daerah.

Berdasarkan pembagian kamar oleh petugas RS, para calon mendapat ruang saling bersebelahan.

"Saat petugas RS menginformasikan kamar saya, tiba-tiba Pak Imam Budi melontarkan ujaran sekamar sama saya saja bu Afifah," ucap dia.

Saat kejadian tersebut, Afifah menyebut Walikota Depok, Mohammad Idris, yang turut menyaksikan peristiwa itu hanya terkekeh mendengar ujaran Imam. Idris sendiri enggan berkomentar saat dimintai klarifikasi, lewat pesan singkat.

Afifah kemudian mengungkapkan kejadian yang menimpanya saat perjalanan pulang kembali ke Depok. Kata dia, tim yang mendampinginya marah.

Afifah menilai ucapan IBH telah merendahkan dirinya sebagai perempuan. Kendati ucapan anggota DPRD Jawa Barat itu bermaksud bercanda, menurutnya, ucapan itu menyiratkan ketidakpedulian terhadap perempuan.

"Apa maksudnya melontarkan 'sekamar sama saya saja bu Afifah' ketika pembagian kamar isolasi bagian dari prosedur pemeriksaan kesehatan paslon. di Rumah Sakit," ucap Afifah.

Padahal, Afifah mengaku kala itu dirinya telah berpakaian sopan, menutup aurat dan berjilbab. Oleh sebab itu, ia menyesalkan ucapan IBH. Afifah menilai IBH telah melakukan hal yang tidak pantas karena berpikiran mesum.

Dia juga menyesalkan respons Idris yang menyaksikan kejadian itu, justru tertawa terbahak-bahak.

"Mungkin mereka merasa ini adalah hal yang lucu. Saya ingin tahu, bagaimana jika hal ini terjadi pada ibu mereka, istri mereka, atau anak perempuan mereka, apakah mereka akan diam dan tenang-tenang saja?" Ujar Afifah.

"Jika jawabannya iya, selesai perkara, jelas kita berbeda. Mereka adalah patriarki yang tidak menganggap keberadaan perempuan bisa dalam posisi yang sama sebagai manusia," imbuhnya.

*(ari)


×
Berita Terbaru Update