Jakarta, Corong Demokrasi,- Insiden serangan penusukan terjadi di Birmingham, Inggris. Peristiwa ini menyebabkan satu orang tewas dan dua orang mengalami luka parah.
Seperti dilansir dari AFP, Minggu (6/09/2020), pelaku diduga melakukan serangan secara acak. Serangan penusukan ini dilaporkan terjadi di empat lokasi terpisah.
"Tampaknya itu acak dalam kaitannya dengan orang-orang yang diserang," kata Kepala Inspektur Steve Graham dari Kepolisian West Midlands.
Kasus ini menyebabkan Inggris dalam status siaga tinggi, setelah dua penikaman massal di London pada tahun lalu. Pada saat itu ada dua pelaku ekstrimis ditembak mati oleh polisi.
Selain itu pada bulan Juni juga seorang pria didakwa melakukan pembunuhan setelah tiga orang tewas dalam sebuah serangan di taman Reading, London Barat.
Selain itu pada bulan Juni juga seorang pria didakwa melakukan pembunuhan setelah tiga orang tewas dalam sebuah serangan di taman Reading, London Barat.
Kemudian kasus yang baru-baru ini terjadi di Ibu Kota London, di mana enam orang, termasuk Polisi terluka akibat serangan penusukan.
Untuk diketahui, Birmingham merupakan salah satu kota paling beragam secara etnis di Inggris. Dengan populasi kurang lebih satu juta penduduk, Birmingham memiliki catatan kekerasan antar kelompok.
Untuk diketahui, Birmingham merupakan salah satu kota paling beragam secara etnis di Inggris. Dengan populasi kurang lebih satu juta penduduk, Birmingham memiliki catatan kekerasan antar kelompok.
Pada tahun 2003, satu kelompok melepaskan tembakan dengan sub-machine gun semi otomatis ke kelompok lain. Dua orang tewas dalam insiden 17 tahun lalu tersebut.
*(ari)