Jakarta, Corong Demokrasi,- Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menggabungkan 8 BUMN ke dalam klaster BUMN pariwisata dan industri pendukungnya. Dari penggabungan tersebut, Garuda Indonesia masuk bersama BUMN lain seperti Sarinah dan Hotel Indonesia.
Erick menegaskan, konsolidasi BUMN terbaru ini bukan bermaksud untuk mematikan bisnis para perusahaan pesaing atau swasta. Namun lebih untuk membangun ekosistem bisnis BUMN yang sehat.
"Bukan berarti kita gabungkan Garuda, airport, hotel, Sarinah, kami ingin membunuh pesaing seperti Lion Air atau hotel-hotel swasta atau asing, tapi ini menjadi bagian bagaimana kita bangun ekosistem yang sehat," kata Erick Thohir, Selasa (18/8/20).
Ia menegaskan, sejak awal duduk di kursi tertinggi Kementerian BUMN, dia ingin memastikan adanya transformasi. Dia ingin adanya konsolidasi yang membuat perusahaan pelat merah turut menciptakan kompetisi sehat.
"Saya berikan contoh yang sangat positif, kita bicara di industri perbankan, dimana ada perbankan asing, ada perbankan swasta tapi BUMN-nya juga tetap bagus seperti Mandiri, BRI, BNI dan BTN. Bagaimana pola pembangunan ekosistem di Himbara juga kita bisa ciptakan di kluster-kluster lain, apakah di pariwisata dan pendukung," katanya.
Menurutnya, fungsi BUMN ada dua, untuk kepentingan dalam berbisnis, yang tidak kalah pentingnya kata Erick Thohir, BUMN sangat diperlukan dalam hal mengemban tugas dari pemerintah.
"Seperti di negara Indonesia, kita punya penugasan yang luar biasa dan terbukti di Covid-19 ini banyak penugasan bisa berjalan karena fundamental atau infrastruktur yang dimiliki BUMN."
"Contoh kita bicara program yang sedang digulirkan bantuan presiden produktif untuk ultra mikro, itu hampir 7 juta datanya dari Himbara dan PNM. Jadi sinergisitas ini yang saya rasa, gotong royong ini perlu adanya proses yang baik agar rakyat tercapai," tandasnya.
Sukses itulah yang ingin dicapai dengan menggabungkan BUMN di sektor pariwisata dan transportasi. Tanpa adanya konsolidasi, menurut Erick Thohir sulit bagi Sarinah memasarkan produk UMKM di bandara.
"Hal-hal ini ada win-win sinergi kerja sama antar BUMN juga. Nah ini yang kita harapkan konkret terjadi dan kita maksimalkan impact-nya untuk UMKM supaya lebih baik ke depannya," tegas Erick.
Erick menegaskan, konsolidasi BUMN terbaru ini bukan bermaksud untuk mematikan bisnis para perusahaan pesaing atau swasta. Namun lebih untuk membangun ekosistem bisnis BUMN yang sehat.
"Bukan berarti kita gabungkan Garuda, airport, hotel, Sarinah, kami ingin membunuh pesaing seperti Lion Air atau hotel-hotel swasta atau asing, tapi ini menjadi bagian bagaimana kita bangun ekosistem yang sehat," kata Erick Thohir, Selasa (18/8/20).
Ia menegaskan, sejak awal duduk di kursi tertinggi Kementerian BUMN, dia ingin memastikan adanya transformasi. Dia ingin adanya konsolidasi yang membuat perusahaan pelat merah turut menciptakan kompetisi sehat.
"Saya berikan contoh yang sangat positif, kita bicara di industri perbankan, dimana ada perbankan asing, ada perbankan swasta tapi BUMN-nya juga tetap bagus seperti Mandiri, BRI, BNI dan BTN. Bagaimana pola pembangunan ekosistem di Himbara juga kita bisa ciptakan di kluster-kluster lain, apakah di pariwisata dan pendukung," katanya.
Menurutnya, fungsi BUMN ada dua, untuk kepentingan dalam berbisnis, yang tidak kalah pentingnya kata Erick Thohir, BUMN sangat diperlukan dalam hal mengemban tugas dari pemerintah.
"Seperti di negara Indonesia, kita punya penugasan yang luar biasa dan terbukti di Covid-19 ini banyak penugasan bisa berjalan karena fundamental atau infrastruktur yang dimiliki BUMN."
"Contoh kita bicara program yang sedang digulirkan bantuan presiden produktif untuk ultra mikro, itu hampir 7 juta datanya dari Himbara dan PNM. Jadi sinergisitas ini yang saya rasa, gotong royong ini perlu adanya proses yang baik agar rakyat tercapai," tandasnya.
Sukses itulah yang ingin dicapai dengan menggabungkan BUMN di sektor pariwisata dan transportasi. Tanpa adanya konsolidasi, menurut Erick Thohir sulit bagi Sarinah memasarkan produk UMKM di bandara.
"Hal-hal ini ada win-win sinergi kerja sama antar BUMN juga. Nah ini yang kita harapkan konkret terjadi dan kita maksimalkan impact-nya untuk UMKM supaya lebih baik ke depannya," tegas Erick.
*(red)