Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita


Ada Apa ? Diam-diam Retno Marsudi & Erick Thohir ke China

August 21, 2020 Last Updated 2020-08-20T17:40:02Z


Jakarta, Corong Demokrasi,- 
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi bersama Menteri BUMN Erick Thohir melakukan kunjungan ke Sanya, China, pada Rabu (19/8/2020). Kunjungan dua menteri pemerintahan Jokowi-Ma'ruf Amin dalam rangka pembicaraan bilateral dengan Menlu China Wang Yi.

Sanya adalah nama kota paling selatan Provinsi Hainan, dan menjadi salah satu dari empat kota setingkat prefektur di Provinsi Hainan, tenggara China. Kunjungan itu terungkap dalam cuitan Menlu Retno di Twitter resminya, @menlu_ri.

Terkait dengan kunjungan ini, Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China, Zhao Lijian, mengatakan Menteri Retno Marsudi adalah menteri luar negeri pertama yang diterima China karena pengendalian virus Covid-19 sedang dilakukan secara berkelanjutan, yang menunjukkan bahwa China dan Indonesia sama-sama mementingkan hubungan bilateral.

"Dalam kunjungan tersebut, Anggota Dewan Negara dan Menteri Luar Negeri Wang Yi akan bertemu dengannya [Menteri Retno] untuk melakukan diskusi mendalam tentang hubungan bilateral, kerja sama anti-epidemi, dan kerja sama BRI [Belt Road Initiative, jalur sutera baru].," kata Zhao Lijian, dikutip kantor berita Xinhua, Kamis (20/8/2020).

"Mereka juga akan bertukar pandangan tentang hubungan China-ASEAN dan masalah internasional dan regional lainnya yang menjadi kepentingan bersama," tegasnya.

Dia mengatakan, China dan Indonesia memiliki kesamaan kepentingan yang luas, yang secara alami menjadikan kedua negara ini cocok untuk menjadi mitra dalam kerja sama seiring dengan posisi kedua negara yang sama-sama penting dan berkembang.

"Di bawah arahan strategis kedua kepala negara, hubungan China-Indonesia telah mencapai perkembangan pesat. Secara khusus, kami mencapai hasil yang nyata dalam kerja sama BRI dan kemajuan yang stabil dalam proyek-proyek unggulan seperti KA kecepatan tinggi Jakarta-Bandung dan Koridor Ekonomi Komprehensif Regional (Regional Comprehensive Economic Corridor, RCEC)," jelasnya.

"Sejak Covid-19 merebak, pejabat tinggi kedua negara telah melakukan beberapa panggilan telepon satu sama lain." katanya.

"Pemerintah, militer, daerah, dan masyarakat sipil kami telah saling membantu satu sama lain, menunjukkan persahabatan persaudaraan," jelasnya.

Pada Desember 2019, Menlu Retno juga sudah bertemu dengan Menlu China Wang Yi. Kemenlu, dalam pernyataan resmi menyatakan bahwa tahun ini memang menandai peringatan 70 tahun hubungan diplomatik antara China dan Indonesia, dan menghadirkan peluang pengembangan baru untuk hubungan bilateral.

Saat itu, Menlu Retno mengatakan, China siap bekerja sama dengan Indonesia untuk mengimplementasikan konsensus antara kedua kepala negara, menjadikan respons epidemi dan pembangunan sebagai dua jalur utama.

Selain itu, kerja sama itu juga memperdalam rasa saling percaya dan kerja sama, bersama-sama menegakkan multilateralisme dan keadilan internasional, memajukan kemajuan yang lebih besar dalam hubungan China-Indonesia dan membawa lebih banyak manfaat bagi orang-orang di Tiongkok, Indonesia, dan kawasan.

Tahun 2020 yang merupakan perayaan 70 tahun hubungan RI-China menjadi momentum penting bagi penguatan Kemitraaan Strategis Komprehensif RI-China," ujar Retno dalam pertemuan dengan Wang Yi di sela-sela Pertemuan Asia Europe Meeting Foreign Minister Meeting (ASEM FMM) ke-14 di Madrid, (16/12/2019).

China merupakan mitra dagang terbesar Indonesia, total nilai perdagangan Indonesia- China pada tahun 2018 mencapai US$ 72,6 miliar atau Rp 1.074 triliun (kurs Rp 14.800/US$).

Selain itu, China merupakan investor asing ketiga terbesar, dengan total nilai investasi pada tahun 2018 mencapai angka US$ 2,3 miliar.

*(red)


×
Berita Terbaru Update