Jakarta, Corong Demokrasi,- Pandemi Covid-19 bagai gelombang resesi yang menyapu apa saja di hadapannya. Kali ini salah satu perusahaan plat merah yang diuji. Sejauh PT. Garuda Indonesia Tbk (GIAA) ini manajemen telah memutuskan untuk melakukan dua opsi, yakni memotong gaji karyawan, memutus kontrak karyawan waktu tertentu dan pengajuan pensiun dini bagi sejumlah karyawan.
Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra mengatakan perseroan telah memiliki rencana jangka panjang untuk pengembangan perusahaan, namun adanya pandemi Covid-19 ini merusak perencanaan bisnis perusahaan sehingga perusahaan mengalami kelebihan sumber daya manusia.
"Yang pertama kita lakukan adalah menawarkan secara sukarela untuk dirumahkan untuk pegawai PKWT [Perjanjian Kerja Waktu Tertentu] yang kontrak. Beberapa pegawai kontrak kita percepat kontraknya, tapi kita bayarkan haknya, kita nggak mau dzalim," kata Irfan dalam diskusi yang digelar RM, Jumat (24/7/2020).
"Mungkin Garuda satu-satunya BUMN yang potong gaji. Saya kaget juga BUMN lain kok belum mengikuti," imbuh Irfan.
Hal lainnya yang dilakukan oleh manajemen adalah memberikan penawaran pensiun dini kepada karyawannya dan hingga saat ini sudah lebih dari 400 karyawan di atas 45 tahun yang memutuskan untuk mengambil kesempatan tersebut.
Namun demikian, Irfan menegaskan bahwa hingga saat ini masih belum ada pemutusan hubungan (PHK) yang dilakukan oleh perusahaan. Menurut dia itu adalah opsi terakhir yang akan diambil oleh perusahaan.
Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra mengatakan perseroan telah memiliki rencana jangka panjang untuk pengembangan perusahaan, namun adanya pandemi Covid-19 ini merusak perencanaan bisnis perusahaan sehingga perusahaan mengalami kelebihan sumber daya manusia.
"Yang pertama kita lakukan adalah menawarkan secara sukarela untuk dirumahkan untuk pegawai PKWT [Perjanjian Kerja Waktu Tertentu] yang kontrak. Beberapa pegawai kontrak kita percepat kontraknya, tapi kita bayarkan haknya, kita nggak mau dzalim," kata Irfan dalam diskusi yang digelar RM, Jumat (24/7/2020).
"Mungkin Garuda satu-satunya BUMN yang potong gaji. Saya kaget juga BUMN lain kok belum mengikuti," imbuh Irfan.
Hal lainnya yang dilakukan oleh manajemen adalah memberikan penawaran pensiun dini kepada karyawannya dan hingga saat ini sudah lebih dari 400 karyawan di atas 45 tahun yang memutuskan untuk mengambil kesempatan tersebut.
Namun demikian, Irfan menegaskan bahwa hingga saat ini masih belum ada pemutusan hubungan (PHK) yang dilakukan oleh perusahaan. Menurut dia itu adalah opsi terakhir yang akan diambil oleh perusahaan.
*(red)