Jakarta, Corong Demokrasi,- Sejumlah tempat hiburan yang semula akan dibuka pada akhir Juli mendatang dibatalkan oleh Pemprov DKI Jakarta. Dampaknya, pengusaha hiburan malam yakni bar atau klub meradang. Mereka sudah bersiap-siap akan kembali beroperasi meski akhirnya harus gigit jari.
Di sisi lain, mereka harus gigit jari karena melihat banyaknya usaha restoran yang sudah kembali buka. Ketua Asosiasi Pengusaha Hiburan Jakarta (Asphija) Hana Suryani menilai saat ini justru banyak restoran yang sudah berfungsi layaknya bar atau klub, dimana terdapat alkohol dan live music. Padahal secara izin hanya restoran.
"Jalan Gunawarman, Senopati, Kemang banyak yang nggak punya izin (bar) lho. Sampai hari ini mereka beroperasi, kita yang punya justru nggak boleh. Kita bikin izin susahnya setengah mati sekarang," kata Hana, Jumat (17/7/2020).
Ia meminta Pemprov DKI Jakarta harus bersikap adil. Dimana ketika izin dibuka untuk pelaku usaha restoran, maka hal yang sama juga diberikan kepada pelaku usaha hiburan dengan hanya mengizinkan dibukanya restoran. Padahal, Hana menyebut pelaku usaha hiburan juga memiliki izin berlapis, salah satunya yakni restoran.
"Kami yang belum buka sudah dituduh akan melakukan pelanggaran. Kan gitu bahasanya, iya nih hiburan nggak bisa dibuka karena belum tentu mereka bisa jalankan protokol. Itu kan tuduhan, tudingan negatif. Nggak terima kita," tegasnya.
Sementara itu, Ketua Himpunan Pengusaha Pribumi Indonesia (HIPPI) DKI Jakarta Sarman Simanjorang menilai kondisi ini menjadi sesuatu yang sulit. Komisaris Utama PT. Delta Jakarta yang memproduksi bir ini menyadari pelaku usaha juga makin terhimpit.
"ini sesuatu yang dilematis karena banyak tenaga kerja yang menunggu untuk bekerja, tapi dengan tempat hiburan diperpanjang lagi itu yang jadi hambatan kita, kekhawatiran kita. Tapi apa boleh buat? Pemerintah DKI Jakarta melakukan ini dengan angka, memang ada datanya. Jadi nggak mungkinkan dibuka, tapi ditunda," sebutnya di Pasar Tebet Barat, Jakarta Selatan, Jumat (17/7/2020).
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menegaskan rencana pembukaan bioskop dan tempat-tempat hiburan di ibu kota batal dilakukan pada akhir bulan. Awalnya bioskop akan dibuka pada 29 Juli 2020.
"Bioskop dan tempat hiburan diundur pembukaannya dari rencana awal di akhir bulan, kita tunda sampai kondisi tren membaik," kata Anies di Jakarta, Kamis (16/7/2020).
*(red)