KUTAI TIMUR,- Soal OTT Bupati Kutai Timur bersama Ketua DPRD Kutai Timur, Kali ini Demisioner Ketua HIPMA-KT Cab. Balikpapan, Mahendra Jayadi menyampaikan pandangannya soal Kutai Timur.(5/7/2020)
"Perlambatan pembangunan di Kutai Timur adalah imbas dari mengakarnya korupsi. Defisit berkepanjangan tak henti-hentinya menghantam Kutim yang masuk dalam deretan kabupaten terkaya di indonesia," tutur Mahen.
Lanjut Mahen, "Saya pikir perlambatan ekonomi di Kutim sudah terjadi sejak beberapa tahun silam dan sampai saat ini masih belum berakhir".
Mahen menjabarkan bahwa, ada masalah di internal pemerintahan yang sulit di musnahkan. Salah satu faktor juga yaitu badan pemerintahan yang tidak bersih dan tidak transparan dalam mengelola anggaran.
"Begitu pula pada sektor pembangunan yang menurut saya menjadi perhatian, pengaturan pemenang tender proyek di Kab. Kutai Timur masih sering di temukan praktek Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme," ungkap Alumni STT Migas tersebut.
Mahen bahkan menyampaikan agar dalam pesta demokrasi dalam beberapa bulan kedepan, tidak salah pilih. "Kita butuh pemimpin yang punya rekam jejak yang konsisten, Komitmen terhadap program-program yang di tawarkannya, bersih dari KKN, dan tidak membudayakan dinasti. Karena politik dinasti adalah unsur utama dari KKN," tutupnya.*(red)
"Perlambatan pembangunan di Kutai Timur adalah imbas dari mengakarnya korupsi. Defisit berkepanjangan tak henti-hentinya menghantam Kutim yang masuk dalam deretan kabupaten terkaya di indonesia," tutur Mahen.
Lanjut Mahen, "Saya pikir perlambatan ekonomi di Kutim sudah terjadi sejak beberapa tahun silam dan sampai saat ini masih belum berakhir".
Mahen menjabarkan bahwa, ada masalah di internal pemerintahan yang sulit di musnahkan. Salah satu faktor juga yaitu badan pemerintahan yang tidak bersih dan tidak transparan dalam mengelola anggaran.
"Begitu pula pada sektor pembangunan yang menurut saya menjadi perhatian, pengaturan pemenang tender proyek di Kab. Kutai Timur masih sering di temukan praktek Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme," ungkap Alumni STT Migas tersebut.
Mahen bahkan menyampaikan agar dalam pesta demokrasi dalam beberapa bulan kedepan, tidak salah pilih. "Kita butuh pemimpin yang punya rekam jejak yang konsisten, Komitmen terhadap program-program yang di tawarkannya, bersih dari KKN, dan tidak membudayakan dinasti. Karena politik dinasti adalah unsur utama dari KKN," tutupnya.*(red)