Jakarta, Corong Demokrasi,- Meski sedang dilanda pandemi corona (Covid-19) tahun ini, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) berencana bakal tetap melelang wilayah kerja (WK) Migas . Ada 10 kandidat calon WK Migas Konvensional yang direncanakan akan dilelang bersamaan.
Direktur Pembinaan Usaha Hulu Migas Kementerian ESDM Mustafid Gunawan mengatakan dampak dari pandemi corona yang membuat harga minyak anjlok maka mekanisme dalam melelang WK tahun ini bakal dirubah.
"Sebanyak 10 WK persiapan kalau sudah siap dari sisi investor maupun secara teknikal dilelang tapi nggak semuanya, yang siap dulu yang dilelang," ujarnya, Selasa (28/07/2020).
Mustafid menjelaskan dari 10 WK ini masing-masing ditawarkan secara langsung sebanyak 5 WK dan penawaran reguler sebanyak 5 WK. Pihaknya terus memastikan agar investor bisa mengambil blok migas, dengan strategi masing-masing perusahaan untuk menyesuaikan karena kondisi sedang Covid-19 dan harga minyak turun.
"Jadi kalau minat ada dua, lelang langsung dan lelang reguler. Kita lebih ke penawaran langsung, karena ada kepastian dari calon investor, belum diputuskan," paparnya.
Ia belum bisa memastikan kapan lelang bisa dilakukan, namun komunikasi dengan calon investor terus dilakukan. Menurutnya dampak dari pandemi tidak membuat investasi hulu menjadi sangat drop, karena ada strategi yang digunakan untuk melakukan penyesuaian.
"Sebenarnya nggak drop sekali karena strategi mereka masih menyesuaikan," ujarnya.
Sebelumnya, Kepala Biro Komunikasi Layanan Informasi Publik dan Kerja Sama Kementerian ESDM Agung Pribadi mengatakan beberapa persiapan sebelum pengumuman Penawaran WK akan dijadwalkan ulang.
Mengingat hampir semua stakeholder melakukan aktifitas Work From Home (WFH) dan social distancing. Menurut Agung, saat ini proses persiapan Penawaran WK Migas Konvensional Tahap I Tahun 2020 terus dilakukan.
"Pemerintah juga tengah mematangkan kebijakan yang terbaik sebagai upaya meningkatkan minat BU/BUT dalam Penawaran WK Migas tersebut," ungkapnya, Rabu, (08/04/2020).
Terkait penawaran WK Migas ini, pemerintah tengah menyiapkan Terms & Conditions yang menarik, antara lain terkait firm commitment, besaran signature bonus, juga skema kontrak. Selain itu, pemerintah juga tengah mengkaji stimulus untuk mendorong dan meningkatkan investasi hulu migas terutama pada kondisi wabah pandemi Covid-19 ini.
"Adapun untuk pelaksanaan lelangnya, akan dijadwalkan ulang, mengingat kebijakan penerapan social distancing dan masih banyak stakeholder yang WFH," imbuhnya.
Direktur Pembinaan Usaha Hulu Migas Kementerian ESDM Mustafid Gunawan mengatakan dampak dari pandemi corona yang membuat harga minyak anjlok maka mekanisme dalam melelang WK tahun ini bakal dirubah.
"Sebanyak 10 WK persiapan kalau sudah siap dari sisi investor maupun secara teknikal dilelang tapi nggak semuanya, yang siap dulu yang dilelang," ujarnya, Selasa (28/07/2020).
Mustafid menjelaskan dari 10 WK ini masing-masing ditawarkan secara langsung sebanyak 5 WK dan penawaran reguler sebanyak 5 WK. Pihaknya terus memastikan agar investor bisa mengambil blok migas, dengan strategi masing-masing perusahaan untuk menyesuaikan karena kondisi sedang Covid-19 dan harga minyak turun.
"Jadi kalau minat ada dua, lelang langsung dan lelang reguler. Kita lebih ke penawaran langsung, karena ada kepastian dari calon investor, belum diputuskan," paparnya.
Ia belum bisa memastikan kapan lelang bisa dilakukan, namun komunikasi dengan calon investor terus dilakukan. Menurutnya dampak dari pandemi tidak membuat investasi hulu menjadi sangat drop, karena ada strategi yang digunakan untuk melakukan penyesuaian.
"Sebenarnya nggak drop sekali karena strategi mereka masih menyesuaikan," ujarnya.
Sebelumnya, Kepala Biro Komunikasi Layanan Informasi Publik dan Kerja Sama Kementerian ESDM Agung Pribadi mengatakan beberapa persiapan sebelum pengumuman Penawaran WK akan dijadwalkan ulang.
Mengingat hampir semua stakeholder melakukan aktifitas Work From Home (WFH) dan social distancing. Menurut Agung, saat ini proses persiapan Penawaran WK Migas Konvensional Tahap I Tahun 2020 terus dilakukan.
"Pemerintah juga tengah mematangkan kebijakan yang terbaik sebagai upaya meningkatkan minat BU/BUT dalam Penawaran WK Migas tersebut," ungkapnya, Rabu, (08/04/2020).
Terkait penawaran WK Migas ini, pemerintah tengah menyiapkan Terms & Conditions yang menarik, antara lain terkait firm commitment, besaran signature bonus, juga skema kontrak. Selain itu, pemerintah juga tengah mengkaji stimulus untuk mendorong dan meningkatkan investasi hulu migas terutama pada kondisi wabah pandemi Covid-19 ini.
"Adapun untuk pelaksanaan lelangnya, akan dijadwalkan ulang, mengingat kebijakan penerapan social distancing dan masih banyak stakeholder yang WFH," imbuhnya.
*(red)