Jakarta, Corong Demokrasi,- Satuan Tugas Covid-19 menjelaskan hasil tes swab Wakil Wali Kota Solo Achmad Purnomo berbeda hasil. Purnomo diketahui positif virus corona dalam dua kali tes swab oleh Dinas Kesehatan Kota Solo, namun pada hasil tes swab mandiri beberapa hari kemudian hasilnya negatif.
Menurut Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito, perbedaan hasil tes bisa terjadi sangat tergantung ketelitian tenaga kesehatan yang mengambil sampel.
"Perlu dicek apa di swabnya diambil oleh orang yang sama atau tidak, di tes di tempat yang sama atau tidak. Juga harus dicek kualitas reagennya," kata Wiku, (29/7/2020).
Reagen merupakan cairan untuk tes virus corona dengan metode Polymerase Chain Reaction (PCR). Selain reagen, ada beberapa kemungkinan yang menyebabkan hasil tes menjadi beda.
"Bisa karena ambil sampelnya atau swabnya tidak baik, sehingga tidak terambil material yang tepat. Atau laboratoriumnya yang tidak terstandar," unggkapnya.
Namun Wiku tak menjelaskan lebih detail lagi soal perbedaan hasil tes swab yang dilakukan Purnomo.
Purnomo setidaknya melakukan tiga kali swab. Awalnya, Wali Kota Solo FX Hadi Rudyatmo membenarkan politikus PDIP itu positif. Dia mengatakan Purnomo diketahui positif Covid-19 setelah dua kali menjalani uji swab dengan metode RT-PCR.
"Hasil yang pertama memang masih abu-abu antara positif dan negatif. Tapi hasil tes kedua positif," kata Rudy saat dihubungi melalui telepon, Jumat (24/7/2020).
Karena positif, sejumlah yang merasa bertemu dengan Purnomo melakukan tes. Mereka di antaranya ialah Pejabat Pemkot Solo, Anggota DPRD Solo hingga bakal calon Wali Kota Solo, Jawa Tengah dari PDIP Gibran Rakabuming Raka.
Purnomo bahkan sempat bertemu dengan Presiden Joko Widodo. Gibran dan Presiden Jokowi pun melakukan tes swab dan hasil tes swab menunjukkan keduanya negatif Covid-19.
Belakangan, Purnomo kembali menjalani tes usap secara mandiri. Dalam tes usap itu ia dinyatakan negatif dari virus Covid-19. Hasil tes mandirinya disampaikan Purnomo kepada awak media melalui aplikasi WhatsApp. Ia mengirim foto dokumen hasil tes PCR-nya kepada sejumlah media.
"Hasilnya (negatif) baru dikirim ke rumah saya kemarin malam, sekitar jam tujuh," katanya saat dihubungi melalui telepon, Selasa (28/7/2020).
Sementara Kepala Dinas Kesehatan Kota Solo, Siti Wahyuningsih menjelaskan tes PCR pihaknya tidak bisa dibandingkan dengan tes dari RS Kasih Ibu yang dilakukan Purnomo secara mandiri.
Pasalnya, dua tes tersebut diambil dalam waktu yang berbeda. Pejabat yang akrab disapa Ning itu menegaskan seseorang dinyatakan positif berdasarkan tanggal pengambilan sampel swab, bukan tanggal hasil tes PCR dikeluarkan.
Dinkes Solo mengambil sampel swab Purnomo pada 17 dan 18 Juli. Hasil uji PCR dari sampel itu baru diterima Dinkes dari laboratorium RS UNS pada 23 Juli.
Kemudian pada 24 Juli, atau sekitar sepekan kemudian, Purnomo menjalani tes PCR mandiri melalui RS Kasih Ibu. Hasil swab mandiri itu diterima Purnomo, 27 Juli.
"Artinya antara pengambilan swab kami dengan swab mandiri Pak Purnomo ada selisih tujuh hari," kata Siti saat jumpa pers virtual yang juga diikuti Wali Kota Solo, FX Hadi Rudyatmo dan Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Solo, Ahyani, Selasa (28/7/2020), siang.
Menurut Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito, perbedaan hasil tes bisa terjadi sangat tergantung ketelitian tenaga kesehatan yang mengambil sampel.
"Perlu dicek apa di swabnya diambil oleh orang yang sama atau tidak, di tes di tempat yang sama atau tidak. Juga harus dicek kualitas reagennya," kata Wiku, (29/7/2020).
Reagen merupakan cairan untuk tes virus corona dengan metode Polymerase Chain Reaction (PCR). Selain reagen, ada beberapa kemungkinan yang menyebabkan hasil tes menjadi beda.
"Bisa karena ambil sampelnya atau swabnya tidak baik, sehingga tidak terambil material yang tepat. Atau laboratoriumnya yang tidak terstandar," unggkapnya.
Namun Wiku tak menjelaskan lebih detail lagi soal perbedaan hasil tes swab yang dilakukan Purnomo.
Purnomo setidaknya melakukan tiga kali swab. Awalnya, Wali Kota Solo FX Hadi Rudyatmo membenarkan politikus PDIP itu positif. Dia mengatakan Purnomo diketahui positif Covid-19 setelah dua kali menjalani uji swab dengan metode RT-PCR.
"Hasil yang pertama memang masih abu-abu antara positif dan negatif. Tapi hasil tes kedua positif," kata Rudy saat dihubungi melalui telepon, Jumat (24/7/2020).
Karena positif, sejumlah yang merasa bertemu dengan Purnomo melakukan tes. Mereka di antaranya ialah Pejabat Pemkot Solo, Anggota DPRD Solo hingga bakal calon Wali Kota Solo, Jawa Tengah dari PDIP Gibran Rakabuming Raka.
Purnomo bahkan sempat bertemu dengan Presiden Joko Widodo. Gibran dan Presiden Jokowi pun melakukan tes swab dan hasil tes swab menunjukkan keduanya negatif Covid-19.
Belakangan, Purnomo kembali menjalani tes usap secara mandiri. Dalam tes usap itu ia dinyatakan negatif dari virus Covid-19. Hasil tes mandirinya disampaikan Purnomo kepada awak media melalui aplikasi WhatsApp. Ia mengirim foto dokumen hasil tes PCR-nya kepada sejumlah media.
"Hasilnya (negatif) baru dikirim ke rumah saya kemarin malam, sekitar jam tujuh," katanya saat dihubungi melalui telepon, Selasa (28/7/2020).
Sementara Kepala Dinas Kesehatan Kota Solo, Siti Wahyuningsih menjelaskan tes PCR pihaknya tidak bisa dibandingkan dengan tes dari RS Kasih Ibu yang dilakukan Purnomo secara mandiri.
Pasalnya, dua tes tersebut diambil dalam waktu yang berbeda. Pejabat yang akrab disapa Ning itu menegaskan seseorang dinyatakan positif berdasarkan tanggal pengambilan sampel swab, bukan tanggal hasil tes PCR dikeluarkan.
Dinkes Solo mengambil sampel swab Purnomo pada 17 dan 18 Juli. Hasil uji PCR dari sampel itu baru diterima Dinkes dari laboratorium RS UNS pada 23 Juli.
Kemudian pada 24 Juli, atau sekitar sepekan kemudian, Purnomo menjalani tes PCR mandiri melalui RS Kasih Ibu. Hasil swab mandiri itu diterima Purnomo, 27 Juli.
"Artinya antara pengambilan swab kami dengan swab mandiri Pak Purnomo ada selisih tujuh hari," kata Siti saat jumpa pers virtual yang juga diikuti Wali Kota Solo, FX Hadi Rudyatmo dan Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Solo, Ahyani, Selasa (28/7/2020), siang.
*(val)