Makassar, Corong Demokrasi,- Bangsa Indonesia patut berbangga. Sebab dalam beberapa sektor, peran pemuda dalam perjalanan demokrasi di negeri ini masih tetap konsisten memberikan kontribusi dalam momentum perubahan bangsa yang lebih baik. Masyarakat yang semakin cerdas serta kebebasan pers dalam mengawal proses demokratisasi juga perlu disyukuri.
Mengingat pesta demokrasi atau pilkada yang sebentar lagi akan di selenggarakan dibeberapa Kabupaten/Kota di Sulawesi Selatan khususnya pemilihan Walikota Makassar, Gerakan Mahasiswa (GEMA) Garda Nusantara Kota Makassar beri himbauan.
Ketuai oleh Irvan Sabang, Gema Garda Nusantara Kota Makassar mengajak seluruh masyarakat Kota Makassar untuk turut andil dalam mewujudkan Pilwalkot 2020 yang bersih, aman dan damai.(24/7/2020)
"Tidak hanya masyarakat, tetapi seluruh ASN, TNI dan Polri harus mampu mencegah hal-hal yang dapat memicu konflik dalam proses demokrasi di Makassar. Salah satu faktor pemicu konflik menjelang pilkada adalah keterlibatan oknum baik ASN, TNI dan Polri, tutur Ippang sapaan akrabnya.
Lanjut Ippang, "Seharusnya ASN, TNI dan Polri bersikap netral dengan menunjukkan sikap tidak memihak ke calon manapun serta dijadikan alat oleh politisi untuk menjatuhkan lawan politiknya, hal inilah yang kami tidak inginkan".
Hal lain yang juga di sampaikan Irvan Sabang, bahwa pada pemilihan Walikota Makassar yang rencananya akan berlangsung di akhir tahun ini, diharapkan seluruh elemen serta stakeholder mampu menjunjung tinggi nilai-nilai demokrasi dan menjadikan Makassar sebagai contoh yang baik bagi Kabupaten/Kota lainnya di Indonesia, tutup Ippang.
Mengingat pesta demokrasi atau pilkada yang sebentar lagi akan di selenggarakan dibeberapa Kabupaten/Kota di Sulawesi Selatan khususnya pemilihan Walikota Makassar, Gerakan Mahasiswa (GEMA) Garda Nusantara Kota Makassar beri himbauan.
Ketuai oleh Irvan Sabang, Gema Garda Nusantara Kota Makassar mengajak seluruh masyarakat Kota Makassar untuk turut andil dalam mewujudkan Pilwalkot 2020 yang bersih, aman dan damai.(24/7/2020)
"Tidak hanya masyarakat, tetapi seluruh ASN, TNI dan Polri harus mampu mencegah hal-hal yang dapat memicu konflik dalam proses demokrasi di Makassar. Salah satu faktor pemicu konflik menjelang pilkada adalah keterlibatan oknum baik ASN, TNI dan Polri, tutur Ippang sapaan akrabnya.
Lanjut Ippang, "Seharusnya ASN, TNI dan Polri bersikap netral dengan menunjukkan sikap tidak memihak ke calon manapun serta dijadikan alat oleh politisi untuk menjatuhkan lawan politiknya, hal inilah yang kami tidak inginkan".
Hal lain yang juga di sampaikan Irvan Sabang, bahwa pada pemilihan Walikota Makassar yang rencananya akan berlangsung di akhir tahun ini, diharapkan seluruh elemen serta stakeholder mampu menjunjung tinggi nilai-nilai demokrasi dan menjadikan Makassar sebagai contoh yang baik bagi Kabupaten/Kota lainnya di Indonesia, tutup Ippang.
*(red)