Jakarta, Corong Demokrasi,- Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Jerman menyatakakan bahwa sedikitnya ada 22 perusahaan asing yang berencana merelokasi bisnis mereka ke Indonesia. Berbagai korporasi itu terdiri dari perusahaan asal Jepang, Amerika Serikat, Korea Selatan dan beberapa negara lain.
"Di antaranya dua perusahaan dari Jepang, dua dari Korea, satu dari Amerika dan masih ada sekitar 17 perusahaan lagi yang saat ini tengah merelokasi bisnisnya (ke Indonesia)" dalam keterangan pers KBRI Jerman, (18/7/2020).
Sebagian besar perusahaan tersebut disebut ingin mengembangkan bisnis untuk basis rantai pasok atau supply chain.
Duta Besar RI untuk Jerman, Arif Havas Oegroseno menjelaskan Indonesia memiliki potensi bisnis yang tak banyak disadari negara asing. Hal tersebut diungkapkan dialog pada acara Hannover Messe Digital Days di Jerman.
"Mungkin sedikit yang tahu, potensi Indonesia tidak hanya pariwisata. Indonesia sangat terbuka untuk bisnis. Peluang pengembangan industri 4.0 juga besar,"pungkasnya.
Selain itu, katanya, di masa pandemi Covid-19 Indonesia justru siap menjadi tujuan relokasi bisnis yang menjanjikan.
Dia menjelaskan sektor industri menempati 70 persen dari total produk domestik bruto Indonesia. Indonesia, kata Arif, juga memiliki potensi besar sebagai pusat inovasi, internet ekonomi dan hubungan produk industri.
Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) sebelumnya menyatakan ada tujuh perusahaan asing yang merelokasi investasi ke Indonesia. Salah satunya bakal meletakkan batu pertama pembangunan (groundbreaking) pekan depan.
"Minggu depan ini setelah Presiden Jokowi mengumumkan soal relokasi investasi pada 30 Juni lalu, sudah mulai ada perusahaan yang groundbreaking," kata Juru Bicara BKPM Tina Talisa. (18/7/2020).
Perusahaan tersebut terdiri dari PT Meiloon Technology Indonesia, PT Sagami Indonesia, PT CDS Asia (Alpan), PT Kenda Rubber Indonesia, PT Denso Indonesia, PT Panasonic Manufacturing Indonesia, dan PT LG Electronics Indonesia.
"Di antaranya dua perusahaan dari Jepang, dua dari Korea, satu dari Amerika dan masih ada sekitar 17 perusahaan lagi yang saat ini tengah merelokasi bisnisnya (ke Indonesia)" dalam keterangan pers KBRI Jerman, (18/7/2020).
Sebagian besar perusahaan tersebut disebut ingin mengembangkan bisnis untuk basis rantai pasok atau supply chain.
Duta Besar RI untuk Jerman, Arif Havas Oegroseno menjelaskan Indonesia memiliki potensi bisnis yang tak banyak disadari negara asing. Hal tersebut diungkapkan dialog pada acara Hannover Messe Digital Days di Jerman.
"Mungkin sedikit yang tahu, potensi Indonesia tidak hanya pariwisata. Indonesia sangat terbuka untuk bisnis. Peluang pengembangan industri 4.0 juga besar,"pungkasnya.
Selain itu, katanya, di masa pandemi Covid-19 Indonesia justru siap menjadi tujuan relokasi bisnis yang menjanjikan.
Dia menjelaskan sektor industri menempati 70 persen dari total produk domestik bruto Indonesia. Indonesia, kata Arif, juga memiliki potensi besar sebagai pusat inovasi, internet ekonomi dan hubungan produk industri.
Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) sebelumnya menyatakan ada tujuh perusahaan asing yang merelokasi investasi ke Indonesia. Salah satunya bakal meletakkan batu pertama pembangunan (groundbreaking) pekan depan.
"Minggu depan ini setelah Presiden Jokowi mengumumkan soal relokasi investasi pada 30 Juni lalu, sudah mulai ada perusahaan yang groundbreaking," kata Juru Bicara BKPM Tina Talisa. (18/7/2020).
Perusahaan tersebut terdiri dari PT Meiloon Technology Indonesia, PT Sagami Indonesia, PT CDS Asia (Alpan), PT Kenda Rubber Indonesia, PT Denso Indonesia, PT Panasonic Manufacturing Indonesia, dan PT LG Electronics Indonesia.
*(val)