MAKASSAR,- Penolakan Omnibus Law kini tidak hanya di nasional, namum telah menyebar hingga ke daerah-daerah, tak terkecuali di Sulawesi Selatan.
Namun, ada yang agak aneh dari biasanya. Spanduk Hoax terpampang di beberapa bilang jalan.
Salah satu mahasiswa yang terlibat dalam aliansi Gerakan Rakyat Menolak (GERAM) Omnibus Law dan Aliansi Tolak RUU Cilaka (ATRC) menjadi korban spanduk Hoax dari orang-orang yang tidak bertanggung jawab.
Menanggapi Hoax tersebut, Andi Etus Mattumi yang juga Mantan Ketua Komite Pusat Gerakan Revolusi Demokratik (KP-GRD) angkat bicara dalam rilisnya.
"Ini sudah yang kedua kalinya. Saya secara pribadi dan organisasi berdiri tegak bersama buruh dan seluruh elemen rakyat, untuk menolak OMNIBUS LAW Cilaka ini," pungkas Etus.
"Untuk menangkal Hoax tersebut kami di organisasi cukup dengan membuktikan komitmen dan konsitensi kami berjuang bersama buruh untuk menolak RUU yang tidak berpihak kepada rakyat terkhususnya buruh", tegasnya.
"Kami dari KP-GRD yang tergabung di aliansi GERAM dan juga ATRC, akan lakukan aksi mogok nasional pada 11 Maret 2020. Jadi saya rasa spanduk-spanduk Hoax ini di buat oleh orang yang tidak pro terhadap rakyat kecil. Mereka mungkin orang suruhan yang dibayar, bisa jadi, hehehe, tutup Andi Etus Mattumi.*(red)
Namun, ada yang agak aneh dari biasanya. Spanduk Hoax terpampang di beberapa bilang jalan.
Salah satu mahasiswa yang terlibat dalam aliansi Gerakan Rakyat Menolak (GERAM) Omnibus Law dan Aliansi Tolak RUU Cilaka (ATRC) menjadi korban spanduk Hoax dari orang-orang yang tidak bertanggung jawab.
Menanggapi Hoax tersebut, Andi Etus Mattumi yang juga Mantan Ketua Komite Pusat Gerakan Revolusi Demokratik (KP-GRD) angkat bicara dalam rilisnya.
"Ini sudah yang kedua kalinya. Saya secara pribadi dan organisasi berdiri tegak bersama buruh dan seluruh elemen rakyat, untuk menolak OMNIBUS LAW Cilaka ini," pungkas Etus.
"Untuk menangkal Hoax tersebut kami di organisasi cukup dengan membuktikan komitmen dan konsitensi kami berjuang bersama buruh untuk menolak RUU yang tidak berpihak kepada rakyat terkhususnya buruh", tegasnya.
"Kami dari KP-GRD yang tergabung di aliansi GERAM dan juga ATRC, akan lakukan aksi mogok nasional pada 11 Maret 2020. Jadi saya rasa spanduk-spanduk Hoax ini di buat oleh orang yang tidak pro terhadap rakyat kecil. Mereka mungkin orang suruhan yang dibayar, bisa jadi, hehehe, tutup Andi Etus Mattumi.*(red)