Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita


Karena Corona, Wapres RI Ma'ruf Amin Janjikan Bantuan untuk Buruh Harian

March 24, 2020 Last Updated 2020-03-24T11:59:59Z

JAKARTA,- Wakil Presiden Ma'ruf Amin menyatakan pemerintah akan memberikan bantuan kepada pekerja harian hingga kelompok masyarakat berpenghasilan rendah yang bekerja di sektor informal supaya mereka tidak terlalu terbebani oleh wabah virus corona. Ia belum menyebut berapa bantuan yang akan diberikan.

Saat ini, pemerintah masih mendata sasaran orang yang akan diberi bantuan. Selain itu, pemerintah juga masih menghitung kesiapan APBN untuk memberikan bantuan tersebut.

"Ini masih di inventarisir supaya nanti juga akan dihitung jumlah besarannya dan juga implikasinya pada APBN. Ini perlu ada upaya melakukan inventarisir lebih lanjut," kata dia di lansir dari cnnindonesia.com.(24/03/2020)

Selain kepada pekerja, Ma'ruf menyatakan pemerintah juga akan memberikan insentif bagi usaha mikro kecil (UMK) yang terdampak virus corona. Ia dan Presiden Jokowi sudah meminta kepada Menteri Keuangan Sri Mulyani dan Otoritas Jasa Keuangan untuk merumuskan kebijakan tersebut guna meringankan beban pegiat UMKM.

"UMKM ini sangat terdampak dengan adanya corona ini. Karena itu mereka juga harus diselamatkan supaya mereka bisa tidak mati, bisa berlanjut. Oleh karena itu perlu ada insentif-insentif yang diberikan," kata Ma'ruf.

Virus corona telah menyebar luas di Indonesia. Data Kementerian Kesehatan sampai dengan saat ini virus sudah menginfeksi 686 orang.

Dari total kasus infeksi tersebut, 55 di antaranya meninggal dunia. Tak hanya manusia, virus juga telah menginfeksi ekonomi dalam negeri. Salah satunya, sektor pariwisata.

Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) cabang Sulawesi Selatan menyatakan penyebaran wabah virus corona belakangan ini telah menekan usaha anggota mereka. Untuk bidang perhotelan, Ketua PHRI Sulsel Anggiat Sinaga mengatakan wabah telah membuat tingkat keterisian kamar anjlok hingga tersisa 8 persen-10 persen saja.

Karena masalah itulah, anggotanya banyak yang mulai merumahkan karyawan. Pengusaha perhotelan tidak punya pilihan lain selain kebijakan tersebut.

"Melihat occupancy yang hanya 8 persen-10 persen dan sama sekali tidak ada event di hotel-hotel, tidak ada opsi selain merumahkan karyawan selama dua bulan. Semoga badai ini segera berlalu agar mereka kembali kerja," kata Anggiat di Makassar.*(red)


×
Berita Terbaru Update