MAKASSAR,- Pabrik Semen milik Investor akan siap beroperasi di Wilayah Kabupaten Manggarai Timur, yakni di Luwuk, Desa Satar Punda, Kecamatan Lamba Leda, Kabupaten Manggarai Timur, NTT pada 2020 mendatang.
Hal ini dikatakan Bupati Manggarai Timur (Matim) Andreas Agas saat melakukan Kunjungan Kerja ke Luwuk, Selasa 21 Januari 2020, dilansir dari swarantt.net.
Asys Rhopet, mahasiswa asal Manggarai yang melanjutkan study di Makassar, angkat bicara soal pembangunan pabrik semen tersebut.(8/2/2020)
Menurutnya, "pembangunan pabrik semen tersebut tidak menjamin peningkatan kesejahteraan rakyat".
Lanjut Asys, "yang pertama, pembangunan pabrik tersebut akan mengambil lahan masyarakat setempat. Walaupun ada ganti rugi, masyarkat akan kehilangan mata pencaharian. Apalagi kita ketahui mayoritas masyarakat Manggarai adalah petani."
"Kedua, dampak lingkungan ketika pabrik tersebut beraktivitas. Akan mengganggu kesehatan dan aktivitas pertanian masyarakat sekitar, ungkap Asys melalui rilisnya.
Sebelumnya, Bupati Agas menegaskan bahwa Pemerintah Kabupaten Manggarai Timur akan siap bersinergi dengan Investor Pabrik Semen agar kehadiran Perusahaan tersebut dapat meningkatkan laju pertumbuhan ekonomi Penduduk.
Tampik pernyataan Bupati, Asys menegaskan bahwa "yang ketiga, proyek ini hanya akan berdampak positif bagi investor. Bagaimana tidak, pemerintah tidak memperhatikan SDM terlebih dahulu. Demi mengejar PAD pemerintah mengambil langkah pendek tanpa mempertimbangkan kepentingan masyarakat," kata Asys.
"Jangan sampai masyarakat setempat hanya menjadi buruh kasar di pabrik tersebut nantinya. Yang upahnya tidak dapat meningkatkan perekonomian masyarakat," jelas Asys.
"Masyarakat harus jelih melihat kebijakan pemerintah, masyarakat tidak boleh jadi tumbal dari ambisi invetasi. Kita harus belajar dari PT. Freeport di Papua, bagaimana masyarakat setempat tidak dapat merasakan hasil Sumber Daya Alamnya sendiri," tutup Asys.*(red)
Hal ini dikatakan Bupati Manggarai Timur (Matim) Andreas Agas saat melakukan Kunjungan Kerja ke Luwuk, Selasa 21 Januari 2020, dilansir dari swarantt.net.
Asys Rhopet, mahasiswa asal Manggarai yang melanjutkan study di Makassar, angkat bicara soal pembangunan pabrik semen tersebut.(8/2/2020)
Menurutnya, "pembangunan pabrik semen tersebut tidak menjamin peningkatan kesejahteraan rakyat".
Lanjut Asys, "yang pertama, pembangunan pabrik tersebut akan mengambil lahan masyarakat setempat. Walaupun ada ganti rugi, masyarkat akan kehilangan mata pencaharian. Apalagi kita ketahui mayoritas masyarakat Manggarai adalah petani."
"Kedua, dampak lingkungan ketika pabrik tersebut beraktivitas. Akan mengganggu kesehatan dan aktivitas pertanian masyarakat sekitar, ungkap Asys melalui rilisnya.
Sebelumnya, Bupati Agas menegaskan bahwa Pemerintah Kabupaten Manggarai Timur akan siap bersinergi dengan Investor Pabrik Semen agar kehadiran Perusahaan tersebut dapat meningkatkan laju pertumbuhan ekonomi Penduduk.
Tampik pernyataan Bupati, Asys menegaskan bahwa "yang ketiga, proyek ini hanya akan berdampak positif bagi investor. Bagaimana tidak, pemerintah tidak memperhatikan SDM terlebih dahulu. Demi mengejar PAD pemerintah mengambil langkah pendek tanpa mempertimbangkan kepentingan masyarakat," kata Asys.
"Jangan sampai masyarakat setempat hanya menjadi buruh kasar di pabrik tersebut nantinya. Yang upahnya tidak dapat meningkatkan perekonomian masyarakat," jelas Asys.
"Masyarakat harus jelih melihat kebijakan pemerintah, masyarakat tidak boleh jadi tumbal dari ambisi invetasi. Kita harus belajar dari PT. Freeport di Papua, bagaimana masyarakat setempat tidak dapat merasakan hasil Sumber Daya Alamnya sendiri," tutup Asys.*(red)