Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita


Melalui Dana Abadi, Luhut Sebut Lembaga Keuangan AS Akan Investasi di Indonesia

February 14, 2020 Last Updated 2020-02-14T14:59:18Z

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan menyatakan lembaga keuangan asal Amerika Serikat (AS) International Development Finance Corporation (DFC) bakal menempatkan investasi di Indonesia.

"Angkanya tidak spektakuler tapi kemauan mereka masuk beri confidence kepada perusahaan Amerika. Itu yang paling penting," kata Luhut seperti dikutip dari Antara.(14/2/2020)

Nantinya, investasi DFC akan masuk ke Indonesia melalui skema dana abadi (Sovereign Wealth Fund/SWF) yang tengah digodok oleh pemerintah. Namun, lembaga keuangan itu juga bisa langsung berinvestasi pada proyek secara langsung.

"Kami sedang tunggu Undang-undangnya (UU Dana Abadi) selesai, mungkin 100 hari (rampung). Setelah jadi mereka langsung masuk," katanya.

Terkait nilai investasi, Luhut berharap saat Presiden Joko Widodo (Jokowi) berkunjung ke AS untuk menghadiri acara US-ASEAN Summit 2020 pada pertengahan Maret mendatang sudah ada.

"Mereka mau masuk di hydropower (PLTA), toll road (jalan tol), seaport (pelabuhan), airport (bandara), dan ibu kota baru. Spesifiknya di teknologi seperti autonomous electric vehicle dan lainnya," katanya.

Sementara itu, DFC menilai Indonesia sebagai pasar yang sangat potensial untuk digarap. Selama ini, investasi lembaga keuangan itu memang menyasar negara berkembang.

Sebagai informasi, DFC memiliki dana investasi dari pemerintah AS sebesar US$60 miliar (sekitar Rp840 triliun) dan bisa berkembang empat hingga lima kali lipat menjadi 200 miliar dolar AS (sekitar Rp2.800 triliun, kurs Rp14.000).

Lembaga itu bahkan berniat untuk membuka kantor perwakilan di Jakarta untuk membuktikan keseriusan untuk menggarap potensi investasi di Tanah Air.*(red)


×
Berita Terbaru Update