Lebih dari 30 kapal, 40 pesawat, dan satu kapal selam dikerahkan dalam latihan perang itu, termasuk Armada Laut Hitam dan Laut Utara Angkatan Laut Rusia.
Kantor berita TASS melaporkan kedua armada itu menguji peluncuran rudal jelajah Kalibr dan rudal balistik Kinzhal selama latihan.
"Latihan telah berhasil dilaksanakan," kata Panglima Angkatan Laut Rudia, Laksamana Nikolai Yevmenov, saat melapor kepada Putin yang menyaksikan latihan tersebut langsung dari atas kapal rudal Marhsal Ustinov.
Dua jet tempur Mig-31K melakukan latihan target menembak menggunakan rudal balistik Kinzhal, sementara itu kapal fregat rudal Orekhovo-Suyevo dan kapal selam Kolpino menguji coba serangkaian rudal Kalibr.
Hipersonik secara umum didefinisikan berkecepatan lebih dari 6.174 kilometer per jam. Rudal itu diluncurkan ke luar angkasa dan kemudian turun lagi ke bumi dengan kecepatan tinggi di jalur penerbangan yang mirip dengan pesawat terbang.
Lintasan yang lebih rendah membuat rudal hipersonik lebih sulit untuk dideteksi oleh satelit dan radar pertahanan AS.
Pada akhir Desember lalu, Putin memamerkan bahwa senjata milik Rusia tidak terkalahkan karena telah memiliki kecepatan hipersonik.
Rusia mengumumkan telah memiliki sistem rudal hipersonik baru yang dikenal sebagai Avangard yang resmi dioperasikan pada 27 Desember 2019.
Dikutip CNN, Putin mengklaim bahwa saat ini tidak ada negara selain Rusia yang memiliki senjata hipersonik, terutama rudal antar-benua.*(red)