Dalam orasinya Sahar selaku jenderal lapangan, menduga keras terlibatnya oknum Jaksa ditubuh Kejati Sulsel yang bermain mata dengan oknum pengusaha bernama Imelda Anton Obey, ucapnya.
Lanjut sahar, aksi ini adalah upaya merespon polemik terhadap proses penegakan hukum dan pemberantasan tindak pidana korupsi khsusnya di wilayah sulawesi selatan. Salah satunya adalah proyek Alat kesehatan di Sulsel. Kami menduga oknum pengusaha bernama Imelda Anton Obey terlibat dalam pengaturan proyek-proyek dibidang kesehatan yang ada di Sulsel. Nama tersebut tidaklah asing, pasalnya julukan ratu alkes sampai manusia kebal hukum di lekatkan pada dirinya. Bagaimana tidak, Imelda Anton Obey sama sekali tidak pernah tersentuh oleh hukum, tegas Sahar.
Massa aksi juga secara bergantian berorasi sambil membakar ban, sebagai bentuk kekecewaan mereka.
Olehnya aksi hari ini bersifat berkepanjangan, artinya kami tidak akan berhenti aksi apabila para penegak hukum tidak melakukan upaya memerika hingga memproses si ratu alkes ini. Dalam waktu dekat kami akan menyurat ke Komisi III DPR RI, Komite I DPD RI, dan Kejagung RI, apabila Kejati Sulsel tidak mampu mengusut tuntas persoalan ini, tutup Sahar selaku jendral lapangan LONTARA.*(red)
