Kamis 24 Oktober 2019, tepat pukul 14.00, Koalisi Perjuangan Pemuda Mahasiswa (KPPM) kembali menggelar aksi di depan kampus 1 UIN Alauddin Makassar.
Aksi tersebut merupakan prakondisi menyambut hari sumpah pemuda pada 28 Oktober 2019 mendatang. Massa aksi bahkan memboikot separuh Jalan Sultan Alauddin dan melakukan pembakaran ban hingga mengakibatkan kemacetan panjang.
Dari pernyataan sikap yang diterima KPPM membawa beberapa isu tuntutan yakni polemik dan konflik yang terjadi di indonesia mulai dari konflik papua, kasus penembakan aktivis pada saat aksi september berdarah, hingga polemik yang terjadi di sektor pertanian, buruh dan pendidikan.
Ketua KPPM, Fajar yang dikonfirmasi melalui seluler, menyampaikan bahwa, Aksi ini merupakan aksi menyambut presiden dan wakil presiden baru Jokowi-Ma'ruf periode 2019-2024 beserta kabinet menteri dan perangkat negara yang baru-baru ini dilantik. Kami secara organisasional menantang Presiden dan kabinet yang baru agar menyelesaikan semua konflik pelanggaran HAM dan polemik kemanusiaan yang terjadi. Konflik agraria dimasa kepemimpinan Jokowi diperiode pertama bahkan mengakibatkan sedikitnya 41 orang tewas dan 546 orang di kriminalisasi, Pungkas Fajar.
Anugrah Abadi selaku jendral lapangan, menekankan agar Joko Widodo selaku presiden dan Plt. Kapolri harus bertanggung jawab atas penembakan mahasiswa yang terjadi di Kendari pada saat aksi September kemarin.
Uga sapaannya, juga mendesak agar menteri pertanian membatalkan MoU kerjasama menteri pertanian dan TNI AD dalam mendukung swasembada pangan karena dianggap tidak relevan saat TNI turun ke sektor pertanian dan dianggap sangat membatasi ruang demokrasi karena isi MoU tersebut dianggap tidak pro terhadap petani.
Lanjut Uga, "aksi ini merupakan langkah politis yang diambil lembaga KPPM melihat polemik yang terjadi di Indonesia. Aksi kami tidak terlepas pisahkan dari platform perjuangan KPPM terkait BPJS. Maka aksi hari ini, itu kemudian menunjukkan konsistensi KPPM untuk mengawal polemik BPJS sampai ketitik dimana BPJS benar-benar dibubarkan" tegasnya.
*(red)