Menyambut Kemerdekaan Republik Indonesia yang ke 74 tahun, rakyat Indonesia jauh dari kata merdeka dan sejahtera khususnya para pekerja/buruh yang sejatinya adalah jantung pembangunan Negara.
Aliansi GEBRAK (Gerakan Buruh Bersama Rakyat) yang memfokuskan aksinya di Gedung DPR/MPR di hadang hingga di tangkapi.(16/8/19)
Dalam video yang di unggah oleh akun official @persatuanburuh di instagram, memperlihatkan suasana persis rezim orde baru. Terlihat aparat TNI dan POLRI berseragam lengkap menahan massa aksi yang akan bergerak menuju Gedung DPR/MPR.
Dalam video yang di unggah oleh akun official @persatuanburuh di instagram, memperlihatkan suasana persis rezim orde baru. Terlihat aparat TNI dan POLRI berseragam lengkap menahan massa aksi yang akan bergerak menuju Gedung DPR/MPR.
Sekjend KP-GRD (Komite Pusat Gerakan Revolusi Demokratik), Juz An Abdur Rachman, yang di wawancarai terkait aksi tersebut menegaskan, ini menjadi sebuah tanda tanya besar tentang pembangunan yang di canangkan rezim kini.
Lanjutnya, terlihat jelas bahwa upaya flexibilitas pasar kerja adalah penghianatan terhadap amanah Proklamasi dan tujuan didirikannya Republik ini. Pembangunan infrastruktur yang di gembor-gemborkan Pemerintah tidak mengarah kepada peningkatan taraf hidup rakyat indonesia, yang 1/2 dari jumlah penduduknya adalah pekerja/buruh aktif, tandasnya.
Jadi sebenarnya siapa yang ingin di sejahterakan ? Rakyat yang mana yang mau di sejaterahkan pemerintah ini ?, tanyanya.
Sejak era SBY sampai saat ini, Pekerja/Buruh terus dihisap keringatnya oleh para pengusaha yang di legalkan oleh regulasi. Tidak ada perlindungan terhadap pekerja/buruh yang menjadi pemasok terbesar devisa Negara di berbagai sektor. Buruh senantiasa di jadikan robot, alat, dan komoditi oleh pengusaha dan pemerintah, ucap Sekjend KP-GRD ini.
Saatnya buruh sadar, bersatulah, lawan perbudakan modern, perkuat persatuan rakyat dan bangun politik alternatif, untuk mengganti haluan ekonomi yang tidak berpihak kepada buruh dan rakyat miskin, tutup uccang sapaan akrabnya.
Jadi sebenarnya siapa yang ingin di sejahterakan ? Rakyat yang mana yang mau di sejaterahkan pemerintah ini ?, tanyanya.
Sejak era SBY sampai saat ini, Pekerja/Buruh terus dihisap keringatnya oleh para pengusaha yang di legalkan oleh regulasi. Tidak ada perlindungan terhadap pekerja/buruh yang menjadi pemasok terbesar devisa Negara di berbagai sektor. Buruh senantiasa di jadikan robot, alat, dan komoditi oleh pengusaha dan pemerintah, ucap Sekjend KP-GRD ini.
Saatnya buruh sadar, bersatulah, lawan perbudakan modern, perkuat persatuan rakyat dan bangun politik alternatif, untuk mengganti haluan ekonomi yang tidak berpihak kepada buruh dan rakyat miskin, tutup uccang sapaan akrabnya.